Sukamakmur: Bencana pergerakan tanah di wilayah Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tepatnya di kawasan wisata Puncak Dua menyebabkan banyak warga mengungsi. Mereka yang mengungsi kini membutuhkan bantuan, lantaran stok makanan diperkirakan bertahan hingga dua hari ke depan.
Peristiwa pergerakan tanah terjadi pada kamis, 11 November 2021. Hingga enam hari berselang, pergerakan tanah di Desa Sukawangi, Sukamakmur, semakin meluas hingga menyebabkan terjadinya longsor di beberapa titik diduga akibat intensitas hujan meningkat dan lahan desa berbukit. Rumah warga terdampak retak-retak hingga hancur, akibat tanah yang bergeser.
Kini, ratusan warga yang berada di posko pengungsian memerlukan perhatian dan bantuan. Terpantau pada Rabu, 17 November 2021, pengungsi masih kekurangan bahan makanan dan alas tidut, maupun selimut untuk menahan dinginnya udara pada malam hari.
Baca: 10 Kecamatan di Kabupaten Bogor Berpotensi Tinggi Tanah Bergerak
"Kebutuhan dapur umum diperkirakan cukup untuk dua hari ke depan, namun kita masih kekurangan air bersih, susu dan popok bayi," kata Ketua dapur umum tenda darurat pengungsi Sukamakmur, Imas.
Pergerakan tanah di Sukamakmur tepatnya di kawasan wisata Puncak Dua diperkirakan masih akan terjadi hingga pertengahan Desember. Pasalnya cuaca buruk berupa intensitas hujan yang tinggi akan berlangsung akibat pengaruh La Nina.
Sebelumnya, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengatakan sebagian besar korban bencana mengungsi di bangunan SD Negeri Gunungbatu. Sedangkan sebagian lainnya mengungsi di kediaman sanak saudara.
"Tadi saya lihat di SD, kami cek makan dan logistik untuk para pengungsi dan insyaallah aman. Kami lihat juga bantuan yang sudah sisiapkan, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sudah turun, bantuan baik itu tempat tidur, selimut sudah disiapkan," ujarnya.
Sukamakmur: Bencana
pergerakan tanah di wilayah Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tepatnya di kawasan wisata Puncak Dua menyebabkan banyak warga mengungsi. Mereka yang mengungsi kini membutuhkan bantuan, lantaran stok makanan diperkirakan bertahan hingga dua hari ke depan.
Peristiwa pergerakan tanah terjadi pada kamis, 11 November 2021. Hingga enam hari berselang, pergerakan tanah di Desa Sukawangi, Sukamakmur, semakin meluas hingga menyebabkan terjadinya longsor di beberapa titik diduga akibat intensitas hujan meningkat dan lahan desa berbukit. Rumah warga terdampak retak-retak hingga hancur, akibat tanah yang bergeser.
Kini, ratusan warga yang berada di posko pengungsian memerlukan perhatian dan bantuan. Terpantau pada Rabu, 17 November 2021, pengungsi masih kekurangan bahan makanan dan alas tidut, maupun selimut untuk menahan dinginnya udara pada malam hari.
Baca: 10 Kecamatan di Kabupaten Bogor Berpotensi Tinggi Tanah Bergerak
"Kebutuhan dapur umum diperkirakan cukup untuk dua hari ke depan, namun kita masih kekurangan air bersih, susu dan popok bayi," kata Ketua dapur umum tenda darurat pengungsi Sukamakmur, Imas.
Pergerakan tanah di Sukamakmur tepatnya di kawasan wisata Puncak Dua diperkirakan masih akan terjadi hingga pertengahan Desember. Pasalnya cuaca buruk berupa intensitas hujan yang tinggi akan berlangsung akibat pengaruh La Nina.
Sebelumnya, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengatakan sebagian besar korban bencana mengungsi di bangunan SD Negeri Gunungbatu. Sedangkan sebagian lainnya mengungsi di kediaman sanak saudara.
"Tadi saya lihat di SD, kami cek makan dan logistik untuk para pengungsi dan insyaallah aman. Kami lihat juga bantuan yang sudah sisiapkan, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sudah turun, bantuan baik itu tempat tidur, selimut sudah disiapkan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)