Tangerang: Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta di Kota Tangerang dimulai Senin, 13 September 2021. Sebanyak 40 SMP telah menjalani sejumlah penilaian hingga akhirnya dapat menggelar PTM terbatas.
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang, Eni, mengatakan pembelajaran di kelas akan berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 08.00-11.00 WIB.
"Selama istirahat (15 menit), siswa tidak diizinkan untuk keluar kelas sembari diawasi oleh seorang guru wali kelas. Jadi siswa bawa bekal dan bawa minum sendiri. Enggak boleh minta, pinjam, memberi. Makan di dalam diawasi sama gurunya," kata Eni saat dikonfirmasi, Minggu, 12 September 2021.
Baca: Pemkot Tangerang Diminta Membuat Panti Rehabilitasi Pengguna Narkoba
Eni menjelaskan ada prosedur terkait protokol kesehatan juga yang harus dijalani selama siswa mengikuti skema belajar di sekolah. Prosedur itu yakni siswa diimbau untuk diantar saat menuju sekolah.
"Sesampainya di sekolah, petugas memeriksa suhu setiap murid. Lalu siswa masuk ke sekolah dan cuci tangan pakai sabun. Sebelum masuk kelas, pakai hand sanitizer juga. Ke kelas itu diantar sama Satgas covid-19," jelasnya.
Eni menambahkan jika terdapat siswa yang terpapar covid-19, maka pihak sekolah wajib membatalkan penerapan dan menutup kegiatan PTM.
"Iya, sekolah tutup. Tidak boleh buka lagi, besoknya tidak boleh melanjutkan. Harus menunggu konfirmasi lanjutnya. Harapan kami, semuanya berjalan lancar, tidak ada klaster PTM, baik itu di sekolah dan di rumah," ujarnya.
Tangerang: Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas jenjang
Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta di Kota Tangerang dimulai Senin, 13 September 2021. Sebanyak 40 SMP telah menjalani sejumlah penilaian hingga akhirnya dapat menggelar PTM terbatas.
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang, Eni, mengatakan pembelajaran di kelas akan berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 08.00-11.00 WIB.
"Selama istirahat (15 menit), siswa tidak diizinkan untuk keluar kelas sembari diawasi oleh seorang guru wali kelas. Jadi siswa bawa bekal dan bawa minum sendiri. Enggak boleh minta, pinjam, memberi. Makan di dalam diawasi sama gurunya," kata Eni saat dikonfirmasi, Minggu, 12 September 2021.
Baca:
Pemkot Tangerang Diminta Membuat Panti Rehabilitasi Pengguna Narkoba
Eni menjelaskan ada prosedur terkait protokol kesehatan juga yang harus dijalani selama siswa mengikuti skema belajar di sekolah. Prosedur itu yakni siswa diimbau untuk diantar saat menuju sekolah.
"Sesampainya di sekolah, petugas memeriksa suhu setiap murid. Lalu siswa masuk ke sekolah dan cuci tangan pakai sabun. Sebelum masuk kelas, pakai hand sanitizer juga. Ke kelas itu diantar sama Satgas covid-19," jelasnya.
Eni menambahkan jika terdapat siswa yang terpapar covid-19, maka pihak sekolah wajib membatalkan penerapan dan menutup kegiatan PTM.
"Iya, sekolah tutup. Tidak boleh buka lagi, besoknya tidak boleh melanjutkan. Harus menunggu konfirmasi lanjutnya. Harapan kami, semuanya berjalan lancar, tidak ada klaster PTM, baik itu di sekolah dan di rumah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)