Surabaya: Kasus covid-19 harian di Kota Surabaya mencapai 1.621 orang pada Selasa, 13 Juli 2021. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Pemkot Surabaya menyiapkan Rumah Sakit (RS) darurat di setiap kelurahan.
"Insyaallah setiap kelurahan kita berikan tempat untuk menampung warga yang sakit, agar mereka tidak isolasi mandiri di rumah, karena pasti menularkan ke keluarganya," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Surabaya, Rabu, 14 Juli 2021.
Eri menjelaskan, RS darurat itu disiapkan ruang isolasi dan perawatan khusus bagi warga yang tinggal di wilayah kelurahan tersebut. Ini adalah upaya preventif dan kuratif untuk mencegah terjadinya klaster keluarga.
"Ketika dalam satu rumah yang positif itu satu saja, maka kita bawa ke tempat RS Darurat itu. Sehingga, anaknya istrinya tidak lagi tertular dan lebih nyaman," ia mencontohkan.
Apalagi, dirinya tidak rela jika warganya mengalami kesulitan mencari rumah sakit karena kondisi penuh. "Rumah sakit mana pun penuh, akhirnya kekurangan oksigen. Naudzubillah Min Dzalik, akhirnya banyak yang meninggal," ujarnya.
Eri berharap, dengan adanya RS darurat di setiap kelurahan, warga yang terpapar covid-19 dapat segera mendapat perawatan. RS darurat ini juga dapat dimanfaatkan warga, yang ingin melakukan isolasi mandiri namun kondisi rumahnya tidak layak.
Baca: Tertinggi, Kasus Covid-19 di Jatim Bertambah 6.269 Orang
"Yang kedua kita juga bisa konsentrasi (menangani) karena berada di satu titik," lanjutnya.
Meski demikian, Eri berharap RS darurat di setiap kelurahan tak digunakan. Sebab, jika iya, berarti ada penambahan kasus baru di lingkungan kelurahan tersebut.
Surabaya: Kasus
covid-19 harian di Kota Surabaya mencapai 1.621 orang pada Selasa, 13 Juli 2021. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Pemkot Surabaya menyiapkan
Rumah Sakit (RS) darurat di setiap kelurahan.
"Insyaallah setiap kelurahan kita berikan tempat untuk menampung warga yang sakit, agar mereka tidak isolasi mandiri di rumah, karena pasti menularkan ke keluarganya," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Surabaya, Rabu, 14 Juli 2021.
Eri menjelaskan, RS darurat itu disiapkan ruang isolasi dan perawatan khusus bagi warga yang tinggal di wilayah kelurahan tersebut. Ini adalah upaya preventif dan kuratif untuk mencegah terjadinya klaster keluarga.
"Ketika dalam satu rumah yang positif itu satu saja, maka kita bawa ke tempat RS Darurat itu. Sehingga, anaknya istrinya tidak lagi tertular dan lebih nyaman," ia mencontohkan.
Apalagi, dirinya tidak rela jika warganya mengalami kesulitan mencari rumah sakit karena kondisi penuh. "Rumah sakit mana pun penuh, akhirnya kekurangan oksigen. Naudzubillah Min Dzalik, akhirnya banyak yang meninggal," ujarnya.
Eri berharap, dengan adanya RS darurat di setiap kelurahan, warga yang terpapar covid-19 dapat segera mendapat perawatan. RS darurat ini juga dapat dimanfaatkan warga, yang ingin melakukan isolasi mandiri namun kondisi rumahnya tidak layak.
Baca:
Tertinggi, Kasus Covid-19 di Jatim Bertambah 6.269 Orang
"Yang kedua kita juga bisa konsentrasi (menangani) karena berada di satu titik," lanjutnya.
Meski demikian, Eri berharap RS darurat di setiap kelurahan tak digunakan. Sebab, jika iya, berarti ada penambahan kasus baru di lingkungan kelurahan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SYN)