Malang: Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, bakal melibatkan mahasiswa kedokteran tingkat akhir untuk membantu menangani pasien covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur. Mereka bakal ditempatkan di safe house atau tempat isolasi terpusat (isoter) pasien covid-19.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, Pemkot Malang telah berkirim surat kepada sejumlah perguruan tinggi terkait pelibatan mahasiswa tingkat akhir untuk menjadi tenaga kesehatan (nakes) dalam penanganan pasien covid-19. Seperti Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Malang (Unisma), dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (Polkesma atau Poltekes).
"Karena kita lihat kemarin SOP-nya, dan kebutuhan nakes berapa banyak untuk isoter itu. Saya sudah melakukan komunikasi dengan Poltekes, sesuai dengan instruksi dari Kemenkes, ketika nakes di sebuah daerah itu, perawatnya kurang, mahasiswa semester 5-7 bisa diterjunkan," katanya, Kamis, 19 Agustus 2021.
Baca juga: Puluhan Ibu Hamil di Malang Disuntik Vaksin Sinovac
Para mahasiswa yang disiapkan menjadi nakes adalah dokter yang sudah menyelesaikan pendidikan, namun belum menjalani Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter atau Koas. Sebab, mahasiswa tingkat akhir dinilai sudah memiliki pengetahuan dan keahlian yang memadai untuk menangani pasien covid-19.
"Saya juga sudah koordinasi dengan Unisma, Fakultas Kedokteran UB juga sudah membuat SOP, bahwa nanti teman-teman yang sudah Koas nanti akan diterjunkan ke isoter," imbuhnya.
Selain pelibatan mahasiswa, Pemkot Malang juga berencana meminta bantuan para nakes di seluruh puskesmas di Kota Malang untuk bertugas di isoter. Teknisnya, mereka akan bergiliran tugas di isoter dan puskesmas untuk sementara waktu.
"Kemudian untuk kebutuhan yang lain, nanti juga sama. Akan kita lakukan bersama-sama, sehingga harapannya tidak akan menjadi masalah," jelasnya.
Malang: Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, bakal melibatkan mahasiswa kedokteran tingkat akhir untuk membantu menangani
pasien covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur. Mereka bakal ditempatkan di safe house atau tempat isolasi terpusat (isoter) pasien covid-19.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, Pemkot Malang telah berkirim surat kepada sejumlah perguruan tinggi terkait pelibatan mahasiswa tingkat akhir untuk menjadi tenaga kesehatan (nakes) dalam penanganan pasien covid-19. Seperti Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Malang (Unisma), dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (Polkesma atau Poltekes).
"Karena kita lihat kemarin SOP-nya, dan kebutuhan nakes berapa banyak untuk isoter itu. Saya sudah melakukan komunikasi dengan Poltekes, sesuai dengan instruksi dari Kemenkes, ketika nakes di sebuah daerah itu, perawatnya kurang, mahasiswa semester 5-7 bisa diterjunkan," katanya, Kamis, 19 Agustus 2021.
Baca juga:
Puluhan Ibu Hamil di Malang Disuntik Vaksin Sinovac
Para mahasiswa yang disiapkan menjadi nakes adalah dokter yang sudah menyelesaikan pendidikan, namun belum menjalani Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter atau Koas. Sebab, mahasiswa tingkat akhir dinilai sudah memiliki pengetahuan dan keahlian yang memadai untuk menangani pasien covid-19.
"Saya juga sudah koordinasi dengan Unisma, Fakultas Kedokteran UB juga sudah membuat SOP, bahwa nanti teman-teman yang sudah Koas nanti akan diterjunkan ke isoter," imbuhnya.
Selain pelibatan mahasiswa, Pemkot Malang juga berencana meminta bantuan para nakes di seluruh puskesmas di Kota Malang untuk bertugas di isoter. Teknisnya, mereka akan bergiliran tugas di isoter dan puskesmas untuk sementara waktu.
"Kemudian untuk kebutuhan yang lain, nanti juga sama. Akan kita lakukan bersama-sama, sehingga harapannya tidak akan menjadi masalah," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)