Demonstrasi di jalan layang Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (28/10/2015). (Metrotvnews.com/Andi Aisyah Lamboge)
Demonstrasi di jalan layang Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (28/10/2015). (Metrotvnews.com/Andi Aisyah Lamboge)

Macetnya Makassar kala Sumpah Pemuda

Andi Aisyah Lamboge • 28 Oktober 2015 16:04
medcom.id, Makassar: Ratusan pemuda, mahasiswa, dan pengguna jalan berkumpul di sana. Sejumlah truk roda enam ditahan di tengah jalan. Atap mereka dipenuhi pemuda dan mahasiswa yang membawa bendera-bendera organisasi. Sebagian berorasi.
 
Itulah sebagian gambaran jalan layang Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (28/10/2015). Kemacetan parah melanda. Pengguna jalan harus memperlambat laju kendaraan untuk dapat melintas.
 
"87 tahun Sumpah Pemuda, sistem pendidikan Indonesia gagal. Banyak mafia pendidikan. Pendidikan seharusnya memuliakan manusia," lantang suara Jenderal Lapangan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia Timur (Kema UIT) Arini Pratami Asri, di salah satu sudut jalan.

Di sudut lain, ratusan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Makassar memegang megaphone dan berorasi di atas truk yang mereka hentikan.
 
"Pemerintahan Jokowi harus menuntaskan persoalan bangsa. Kabut asap, perlambatan ekonomi. Kemarau panjang harusnya dapat perhatian. Pemuda Indonesia harus menyuarakan ini," tegas Ketua Umum HMI Cabang Makassar Hasan Basri Baso.
 
Selain HMI dan Kema UIT, pemuda dan mahasiswa dari organisasi kepemudaan juga membawa massa. Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL),  Kema UMI Makassar, Kema Univ. 45 juga datang di tempat yang sama.
 
Masing-masing berorasi di berbagai sudut. Mereka membawa masing-masing spanduk sambil membagikan pernyataan sikapnya.
 
Kepada Metrotvnews.com, salah seorang pengendara sepeda motor yang melintas, Elly menyatakan keberatan dengan unjuk rasa yang memacetkan jalan. "Kalau mau merayakan Sumpah Pemuda, sebaiknya dibicarakan dengan baik-baik. Di tempat yang lebih kondusif dan tidak merugikan masyarakat umum," ucap Elly.
 
Di tempat yang sama, kepala Bagian Operasi Polrestabes Makassar AKBP Abdul Aziz menyatakan pihaknya menurunkan ratusan personel untuk mengamankan unjuk rasa peringatan Hari Sumpah Pemuda di Makassar.
 
"Semua masih lancar terkendali,  macet itu biasa. Tidak lama kok. Fly over memang biasanya jadi arena unjuk rasa di setiap kesempatan. Kepadatan baru dimulai pukul 13.30 WITA. Kami bisa mengatur arus lalu lintas," pungkas Azis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan