medcom.id, Semarang: Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan betapa pentingnya menyumbangkan darah. JK yang juga menjabat sebagai Ketua PMI Pusat itu juga mengajak para pemuda untuk menyumbangkan harta paling berharga mereka, yaitu darah.
"Dalam agama apapun, selalu diajarkan untuk memberi sesuatu yang baik. Kalau begitu, menyumbanglah apa yang paling berharga, yakni darah Anda," ujar JK saat deklarasi `Yang Muda Yang Berdonor` di halaman Gubernuran Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (3/5/2014).
Di hadapan ribuan pemuda se-Jawa Tengah yang menghadiri pencanangan `Gerakan Yang Muda Yang Berdonor` dan juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, JK menjelaskan bahwa donor darah merupakan proses saling membantu sesama. Sebab, tidak ada yang tahu siapapun yang butuh darah dan kapanpun darah dibutuhkan.
"Artinya, bisa jadi Anda yang donor sekarang, tapi setelah itu orang tua anda yang membutuhkan," ujar JK.
Menurutnya, gerakan baru ini sejalan dengan apa yang menjadi misi Palang Merah Indonesia (PMI), yaitu menjadikan donor darah sebagai gaya hidup. "Jadi, tidak gaul kalau belum donor darah," kata JK disambut tepuk tangan hadirin.
Wakil Presiden RI ke-10 itu menjelaskan, bahwa kebutuhan darah suatu negara rata-rata 2 persen dari total jumlah penduduk. Dari jumlah itu, makin maju sebuah negara, makin banyak kebutuhan darahnya.
"Kita butuh darah 2 persen, jadi 4,8 juta kantong setahun. Makin maju negara, makin butuh darah," jelasnya.
Kesadaran donor darah, sangat perlu ditanamkan pada pemuda-pemudi Indonesia, supaya mereka bersedia menyumbangkan darah dengan sukarela untuk memenuhi persediaan bank darah yang semakin tahun semakin meningkat.
medcom.id, Semarang: Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan betapa pentingnya menyumbangkan darah. JK yang juga menjabat sebagai Ketua PMI Pusat itu juga mengajak para pemuda untuk menyumbangkan harta paling berharga mereka, yaitu darah.
"Dalam agama apapun, selalu diajarkan untuk memberi sesuatu yang baik. Kalau begitu, menyumbanglah apa yang paling berharga, yakni darah Anda," ujar JK saat deklarasi `Yang Muda Yang Berdonor` di halaman Gubernuran Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (3/5/2014).
Di hadapan ribuan pemuda se-Jawa Tengah yang menghadiri pencanangan `Gerakan Yang Muda Yang Berdonor` dan juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, JK menjelaskan bahwa donor darah merupakan proses saling membantu sesama. Sebab, tidak ada yang tahu siapapun yang butuh darah dan kapanpun darah dibutuhkan.
"Artinya, bisa jadi Anda yang donor sekarang, tapi setelah itu orang tua anda yang membutuhkan," ujar JK.
Menurutnya, gerakan baru ini sejalan dengan apa yang menjadi misi Palang Merah Indonesia (PMI), yaitu menjadikan donor darah sebagai gaya hidup. "Jadi, tidak gaul kalau belum donor darah," kata JK disambut tepuk tangan hadirin.
Wakil Presiden RI ke-10 itu menjelaskan, bahwa kebutuhan darah suatu negara rata-rata 2 persen dari total jumlah penduduk. Dari jumlah itu, makin maju sebuah negara, makin banyak kebutuhan darahnya.
"Kita butuh darah 2 persen, jadi 4,8 juta kantong setahun. Makin maju negara, makin butuh darah," jelasnya.
Kesadaran donor darah, sangat perlu ditanamkan pada pemuda-pemudi Indonesia, supaya mereka bersedia menyumbangkan darah dengan sukarela untuk memenuhi persediaan bank darah yang semakin tahun semakin meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)