medcom.id, Tangerang: Wati bingung mencari kakak iparnya yang menjadi korban ledakan pabrik petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Wati mengatakan kakak iparnya itu bekerja di pabrik tersebut sejak sepekan lalu.
Wati mengatakan mencari Zuhro, 37, setelah mendapat kabar ledakan di pabrik petasan di Desa Cengklong, Kosambi, Kamis 26 Oktober 2017. Ia yang berada di rumahnya berjarak satu kilometer pun langsung mendatangi lokasi untuk mencari Zuhro.
"Sampai sekarang belum tahu dia di mana. Belum ada informasi. Masih simpang siur," kata Wati dalam wawancara kepada Metro TV di lokasi kejadian.
Wati mengaku kerabat mendapat kabar korban-korban ledakan dibawa ke RS Mitra dan RSUD Kabupaten Tangerang. Namun, kerabat tak menemukan Zuhro.
"Tadi juga sudah ke RS Mitra. Tidak ada juga. Pasien di sana laki-laki," lanjut Wati.
Baca: Warga Mendengar Ledakan Sebelum Gudang Petasan Kosambi Terbakar
Wati mengaku kakak iparnya itu baru sepekan bekerja di pabrik. Ia juga tidak mengetahui tugas Zuhro di pabrik itu.
Menurut Wati, pabrik itu baru berdiri. Bahkan banyak warga setempat yang tidak mengetahui aktivitas pabrik.
Wati meminta perusahaan bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Jumlah korban tewas masih simpang siur. Kabar terbaru menyebutkan 30 orang tewas dan 46 lainnya terluka.
medcom.id, Tangerang: Wati bingung mencari kakak iparnya yang menjadi korban ledakan pabrik petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Wati mengatakan kakak iparnya itu bekerja di pabrik tersebut sejak sepekan lalu.
Wati mengatakan mencari Zuhro, 37, setelah mendapat kabar ledakan di pabrik petasan di Desa Cengklong, Kosambi, Kamis 26 Oktober 2017. Ia yang berada di rumahnya berjarak satu kilometer pun langsung mendatangi lokasi untuk mencari Zuhro.
"Sampai sekarang belum tahu dia di mana. Belum ada informasi. Masih simpang siur," kata Wati dalam wawancara kepada
Metro TV di lokasi kejadian.
Wati mengaku kerabat mendapat kabar korban-korban ledakan dibawa ke RS Mitra dan RSUD Kabupaten Tangerang. Namun, kerabat tak menemukan Zuhro.
"Tadi juga sudah ke RS Mitra. Tidak ada juga. Pasien di sana laki-laki," lanjut Wati.
Baca: Warga Mendengar Ledakan Sebelum Gudang Petasan Kosambi Terbakar
Wati mengaku kakak iparnya itu baru sepekan bekerja di pabrik. Ia juga tidak mengetahui tugas Zuhro di pabrik itu.
Menurut Wati, pabrik itu baru berdiri. Bahkan banyak warga setempat yang tidak mengetahui aktivitas pabrik.
Wati meminta perusahaan bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Jumlah korban tewas masih simpang siur. Kabar terbaru menyebutkan 30 orang tewas dan 46 lainnya terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)