Garut: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyiapkan anggaran dari alokasi biaya tak terduga (BTT) untuk membangun kembali sekolah di Kecamatan Banjarwangi yang ambruk akibat gempa bumi.
"Untuk sekolah yang ambruk itu bisa diusulkan perbaikannya dengan segera mengajukan BTT, Dinas Pendidikan bisa mengusulkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi, di Garut, Kamis, 17 November 2022.
BPBD Garut sudah mendapatkan informasi dan melakukan asesmen terhadap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Talagasari, Kecamatan Banjarwangi yang tiba-tiba ambruk akibat guncangan gempa.
Budi menjelaskan peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa karena sedang tidak ada kegiatan belajar, sedangkan untuk selanjutnya pembelajaran dilakukan di tempat lain.
"Sementara kegiatan belajar mengajar biasa dilakukan, tapi kami minta ke Dinas Pendidikan untuk melakukan kajian dulu terkait kebutuhan bangunan sekolah itu," jelasnya.
Ia menyampaikan jika sekolah tersebut dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar maka bisa dialokasikan dari BTT Pemkab Garut tahun 2022 untuk pembangunan kembali.
Namun, kata dia, jika Dinas Pendidikan Garut tidak melakukan kajian dan mengusulkan perbaikan dari anggaran BTT maka perbaikan menggunakan anggaran tahun 2023.
"Silakan buatkan kajian apakah kelas itu betul-betul sangat dibutuhkan atau ada cadangan kelas lain," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Garut: Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut,
Jawa Barat, menyiapkan anggaran dari alokasi biaya tak terduga (BTT) untuk membangun kembali sekolah di Kecamatan Banjarwangi yang ambruk akibat
gempa bumi.
"Untuk sekolah yang ambruk itu bisa diusulkan perbaikannya dengan segera mengajukan BTT, Dinas Pendidikan bisa mengusulkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi, di Garut, Kamis, 17 November 2022.
BPBD Garut sudah mendapatkan informasi dan melakukan asesmen terhadap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Talagasari, Kecamatan Banjarwangi yang tiba-tiba ambruk akibat guncangan gempa.
Budi menjelaskan peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa karena sedang tidak ada kegiatan belajar, sedangkan untuk selanjutnya pembelajaran dilakukan di tempat lain.
"Sementara kegiatan belajar mengajar biasa dilakukan, tapi kami minta ke Dinas Pendidikan untuk melakukan kajian dulu terkait kebutuhan bangunan sekolah itu," jelasnya.
Ia menyampaikan jika sekolah tersebut dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar maka bisa dialokasikan dari BTT Pemkab Garut tahun 2022 untuk pembangunan kembali.
Namun, kata dia, jika Dinas Pendidikan Garut tidak melakukan kajian dan mengusulkan perbaikan dari anggaran BTT maka perbaikan menggunakan anggaran tahun 2023.
"Silakan buatkan kajian apakah kelas itu betul-betul sangat dibutuhkan atau ada cadangan kelas lain," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)