Yogyakarta: Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak para santri meneruskan warisan pendiri Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Dua organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari telah terlibat panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan negara.
"Dua organisasi ini adalah warisan yang sangat baik bagi keduanya, tempat mengabdikan diri," kata Ma'ruf Amin dalam Apel Peringatan Hari Santri Nasional di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin, 24 Oktober 2022.
Ia mengungkapkan keputusan pemerintah menetapkan Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober sebagai bentuk penghargaan kepada kiai dan santri yang telah berjuang dalam masa kemerdekaan hingga menyusun kesepakatan nasional NKRI dan UUD 45. Keputusan tersebut, kata dia, diharapkan menjadi teladan santri saat ini dan yang akan datang.
"Santri saat itu mengorbankan jiwa dan raga mereka. Semangat ini juga ditunjukkan melalui semangat hubbul wathan atau cinta Tanah Air," ungkapnya.
Ma'ruf Amin menyebut MBS menjadi salah satu warisan KH Ahmad Dahlan yang harus diteruskan. Lembaga pendidikan itu menjadi medium jihad dalam mencerdaskan anak bangsa.
"Jika mereka (KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari) disebut mujahidin yaitu pejuang melahirkan kemerdekaan, maka santri harus menjadi mujahidin dalam bentuk lain," ujarnya.
Ia menegaskan para santri harus jadi representasi dalam menjalankan nilai-nilai yang ada di Muhammadiyah dan NU. Nilai-nilai tersebut dalam satunya dengan memberikan kontribusi yang baik untuk negara.
"Bangsa ini tidak boleh melanggar kesepakatan karena itu mengawal kesepakatan nasional. Itu merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan. Mengawal kesepakatan nasional tidak bertentangan dengan semangat memenuhi janji kepada Allah," tuturnya.
Yogyakarta: Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak para santri meneruskan warisan pendiri
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Dua organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari telah terlibat panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan negara.
"Dua organisasi ini adalah warisan yang sangat baik bagi keduanya, tempat mengabdikan diri," kata Ma'ruf Amin dalam Apel Peringatan Hari Santri Nasional di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin, 24 Oktober 2022.
Ia mengungkapkan keputusan pemerintah menetapkan Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober sebagai bentuk penghargaan kepada kiai dan santri yang telah berjuang dalam masa kemerdekaan hingga menyusun
kesepakatan nasional NKRI dan UUD 45. Keputusan tersebut, kata dia, diharapkan menjadi teladan santri saat ini dan yang akan datang.
"Santri saat itu mengorbankan jiwa dan raga mereka. Semangat ini juga ditunjukkan melalui semangat
hubbul wathan atau cinta Tanah Air," ungkapnya.
Ma'ruf Amin menyebut MBS menjadi salah satu warisan KH Ahmad Dahlan yang harus diteruskan. Lembaga pendidikan itu menjadi medium jihad dalam mencerdaskan anak bangsa.
"Jika mereka (KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari) disebut mujahidin yaitu pejuang melahirkan kemerdekaan, maka santri harus menjadi mujahidin dalam bentuk lain," ujarnya.
Ia menegaskan para santri
harus jadi representasi dalam menjalankan nilai-nilai yang ada di Muhammadiyah dan NU. Nilai-nilai tersebut dalam satunya dengan memberikan kontribusi yang baik untuk negara.
"Bangsa ini tidak boleh melanggar kesepakatan karena itu mengawal kesepakatan nasional. Itu merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan. Mengawal kesepakatan nasional tidak bertentangan dengan semangat memenuhi janji kepada Allah," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)