Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Pemkab Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir

Media Indonesia • 24 September 2022 09:43
Garut: Pemerintah Kabupaten Garut, menetapkan tanggap darurat bencana selama sepekan setelah hujan deras yang terjadi Kamis, 22 September menyebabkan banjir bandang luapan Sungai Cipalebuh yang menggenangi 1.600 rumah di Kecamatan Pameungpeuk. Kejadian banjir dan longsor tersebut menyebabkan satu orang meninggal hingga puluhan lainnya mengungsi.
 
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengatakan bencana longsor pun terjadi di empat lokasi yakni Kecamatan Cisompet, Singajaya, Banjarwangi, dan Cibalong. Longsor menimbun pasangan suami istri (lansia), satu di antaranya meninggal.
 
"Bencana yang terjadi di lima kecamatan di Garut Selatan, Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan masa tanggap darurat bencana selama sepekan. Karena, berdasarkan laporan warga terdampak di lima kecamatan dan yang paling parah itu di Kecamatan Pameungpeuk hingga para petugas masih menghitung atas kerugian yang dialami oleh warga termasuk melakukan langkah-langkah penanganan," katanya, Sabtu, 24 September 2022.
 
Baca: Banjir dan Longsor Terjang 2 Kecamatan di Lebak

Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Pameungpeuk terdapat 1.600 unit rumah terdampak hingga menyebabkan 400 rusak ringan dan sedang, dua unit rumah dalam kondisi berat diprediksi kerugian mencapai Rp10 miliar. Petugas gabungan masih menghitung di lapangan termasuk berupaya membersihkan lumpur di rumah tersebut.

"Banjir bandang yang terjadi menyebabkan 40 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi dan mereka sudah kembali ke rumahnya setelah kondisi air surut, tapi dari bencana banjir dan longsor telah menyebabkan jembatan gantung merah putih yang menghubungkan Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya dan Kecamatan Singajaya, Jembatan Manglayang, Kecamatan Pameungpeuk dan Cibalong," ujarnya.
 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi, mengatakan, banjir bandang yang menerjang Pameungpeuk disebabkan dari luapan Sungai Cipalebuh dan menyebabkan Desa Pameungpeuk, Sirnabakti, Mandalakasih dan Desa Paas, telah terendam air setinggi 60 sentimeter hingga 1,5 meter.
 
"Selama masa tanggap darurat bencana para petugas gabungan mulai dari TNI, Polri, BPBD, Tagana dan relawan lainnya sekarang masih berupaya membersihkan material lumpur dan memberikan air bersih bagi masyarakat yang terdampak termasuk pakaian dan makanan. Karena, beberapa fasilitas umum terdampak termasuk jembatan roboh dan jalan tertimbun longsor," paparnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan