medcom.id, Ambon: Keluarga dan sejumlah pejabat mengantar Gayatri Wailissa ke peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Bahagia Kota Ambon, Maluku. Pemakaman itu merupakan taman makam khusus anggota maupun purnawirawan TNI dan Polri yang meninggal dunia.
Sekira pukul 11.00 WIT, Sabtu (25/10/2014), mobil berwarna hijau membawa peti almarhum ke depan pintu Taman Makam Bahagia Kota Ambon. Sejumlah keluarga langsung membawa peti jenazah ke dalam kompleks makam. Di bagian depan, tampak seorang kerabat yang memegang foto almarhum berukuran besar.
Lantunan salawat mengiringi jenazah. Setibanya di pinggir liang lahat, prosesi pemakaman pun berlangsung.
Orangtua dan kerabat tak mampu membendung tangis melepas gadis jenius yang mampu menguasai 14 bahasa itu. Mereka seolah tak menyangka Gayatri begitu cepat meninggalkan mereka di usianya yang masih terbilang muda, yaitu 17 tahun. Namun mereka berusaha ikhlas dan tegar.
Sebelumnya, Gayatri pingsan saat berolahraga di kawasan Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (20/10/2014). Ia kemudian dibawa ke RS Abdi Waluyo dan menjalani perawatan intensif selama empat hari. Pada Jumat (24/20/2014), sekira pukul 08.32 WIB, tim medis menyatakan Gayatri meninggal dunia.
Nama Gayatri dikenal sebagai gadis belia yang mampu menguasai 14 bahasa asing. Uniknya, ia mempelajari bahasa-bahasa asing itu secara otodidak.
Kemampuannya itu pula turut mengangkat Indonesia dan Maluku di dunia. Di usianya yang masih belasan tahun, Gayatri sudah menjadi Duta ASEAN untuk Indonesia di bidang anak mewakili Indonesia.
Sejumlah bahasa yang ia kuasai di antaranya Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, India, Rusia, dan Tagalog. Saat menjadi delegasi tunggal di Convention on the Right of the Child (CRC) atau Konvensi Hak-Hak Anak tingkat ASEAN, Gayatri mendapat tempat terhormat dengan sapaan Doktor.
medcom.id, Ambon: Keluarga dan sejumlah pejabat mengantar Gayatri Wailissa ke peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Bahagia Kota Ambon, Maluku. Pemakaman itu merupakan taman makam khusus anggota maupun purnawirawan TNI dan Polri yang meninggal dunia.
Sekira pukul 11.00 WIT, Sabtu (25/10/2014), mobil berwarna hijau membawa peti almarhum ke depan pintu Taman Makam Bahagia Kota Ambon. Sejumlah keluarga langsung membawa peti jenazah ke dalam kompleks makam. Di bagian depan, tampak seorang kerabat yang memegang foto almarhum berukuran besar.
Lantunan salawat mengiringi jenazah. Setibanya di pinggir liang lahat, prosesi pemakaman pun berlangsung.
Orangtua dan kerabat tak mampu membendung tangis melepas gadis jenius yang mampu menguasai 14 bahasa itu. Mereka seolah tak menyangka Gayatri begitu cepat meninggalkan mereka di usianya yang masih terbilang muda, yaitu 17 tahun. Namun mereka berusaha ikhlas dan tegar.
Sebelumnya, Gayatri pingsan saat berolahraga di kawasan Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (20/10/2014). Ia kemudian dibawa ke RS Abdi Waluyo dan menjalani perawatan intensif selama empat hari. Pada Jumat (24/20/2014), sekira pukul 08.32 WIB, tim medis menyatakan Gayatri meninggal dunia.
Nama Gayatri dikenal sebagai gadis belia yang mampu menguasai 14 bahasa asing. Uniknya, ia mempelajari bahasa-bahasa asing itu secara otodidak.
Kemampuannya itu pula turut mengangkat Indonesia dan Maluku di dunia. Di usianya yang masih belasan tahun, Gayatri sudah menjadi Duta ASEAN untuk Indonesia di bidang anak mewakili Indonesia.
Sejumlah bahasa yang ia kuasai di antaranya Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, India, Rusia, dan Tagalog. Saat menjadi delegasi tunggal di Convention on the Right of the Child (CRC) atau Konvensi Hak-Hak Anak tingkat ASEAN, Gayatri mendapat tempat terhormat dengan sapaan Doktor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)