Metortvnews.com, Bengkulu: Warga Desa Lubuk Silandak, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, terisolir akibat jembatan gantung satu-satunya di desa tersebut terputus. Warga terpaksa menggunakan rakit sewaan untuk menyeberang sungai Bantal.
Seorang warga bernama Barlian mengatakan, sebuah truk bermuatan kelapa sawit harus berupaya menyeberang sungai Bantal yang akan menuju Teramang Jaya yang berjarak sekitar 20 kilometer lebih dari Desa Lubuk Silandak. Namun apabila sungai meluap akses utama bagi 563 jiwa warga desa tersebut menuju pusat kota terputus.
Satu-satunya jalan yang saat ini dapat dilalui warga adalah dengan menggunakan rakit sewaan. Setiap warga harus mengeluarkan uang Rp7.500 setiap kali menyeberang sungai, ongkos yang mahal bagi warga pedeseaan.
Kondisi ini terjadi setelah jembatan gantung sepanjang 100 meter yang selama ini dapat dilalui pejalan kaki dan sepeda motor dari dan menuju Desa Lubuk Silandak putus total awal Februari 2014. Diduga penyebab putusnya jembatan karena rapuh termakan usia yang sudah usang.
Jembatan itu dibangun tahun 2000 lalu dan pada tahun 2013 sebuah tali penyangga jembatan sempat putus hingga nyaris menorbankan warga yang tengah melintas saat itu.
Metortvnews.com, Bengkulu: Warga Desa Lubuk Silandak, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, terisolir akibat jembatan gantung satu-satunya di desa tersebut terputus. Warga terpaksa menggunakan rakit sewaan untuk menyeberang sungai Bantal.
Seorang warga bernama Barlian mengatakan, sebuah truk bermuatan kelapa sawit harus berupaya menyeberang sungai Bantal yang akan menuju Teramang Jaya yang berjarak sekitar 20 kilometer lebih dari Desa Lubuk Silandak. Namun apabila sungai meluap akses utama bagi 563 jiwa warga desa tersebut menuju pusat kota terputus.
Satu-satunya jalan yang saat ini dapat dilalui warga adalah dengan menggunakan rakit sewaan. Setiap warga harus mengeluarkan uang Rp7.500 setiap kali menyeberang sungai, ongkos yang mahal bagi warga pedeseaan.
Kondisi ini terjadi setelah jembatan gantung sepanjang 100 meter yang selama ini dapat dilalui pejalan kaki dan sepeda motor dari dan menuju Desa Lubuk Silandak putus total awal Februari 2014. Diduga penyebab putusnya jembatan karena rapuh termakan usia yang sudah usang.
Jembatan itu dibangun tahun 2000 lalu dan pada tahun 2013 sebuah tali penyangga jembatan sempat putus hingga nyaris menorbankan warga yang tengah melintas saat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)