Para tersangka dan barang bukti berupa tengkorak korban sodomi dan mutilasi di Kabupaten Siak, Riau. ANTARA/ Rony Muharrman
Para tersangka dan barang bukti berupa tengkorak korban sodomi dan mutilasi di Kabupaten Siak, Riau. ANTARA/ Rony Muharrman

Pelaku Mutilasi Cenderung dari Kalangan Sosial-Ekonomi Lemah

12 Agustus 2014 11:46
medcom.id, Pekanbaru: Para tersangka kasus sodomi disertai mutilasi terhadap tujuh korban merupakan kalangan sosial ekonomi lemah yang mungkin memiliki pemikiran-pemikiran singkat, demikian dikatakan kriminolog Universitas Islam Riau, Syahrul Akmal Latif.
 
"Sebelumnya, saya dan tim juga telah turun ke lokasi bersama Polda Riau. Kami menemukan fakta itu," kata Syahrul di Pekanbaru lewat sambungan telepon, Selasa (12/8/2014). Kepolisian Resor Siak yang menangani perkara itu sebelumnya telah menetapkan empat tersangka yakni adalah MD, 20, DP, 17, S, 26, dan DD, 20.
 
MD, menurut kepolisian, merupakan otak kasus ini, sedangkan DD adalah mantan istrinya yang turut membantu upaya kejahatan MD sejak 2013. Dari hasil keterangan tersangka, kepolisian awalnya menemukan dua jasad korban yang tinggal kerangka dikubur di kawasan hutan tanam industri di Perawang, Siak.
Hasil pengembangan kemudian diakui tersangka ada empat korban lainnya, satu di Siak dan tiga lainnya dikubur pelaku di daerah Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.
 
Dari enam korban itu, lima di antaranya merupakan kalangan bocah berumur antara 6-10 tahun, sedangkan satu lagi perempuan dewasa berumur 40 tahun. Terakhir, dari pengakuan tersangka, juga ada satu korban lagi di Kabupaten Rokan Hilir yakni bocah 5,5 tahun yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak.
 
Satu korban terakhir sejauh ini masih dalam pencarian dan kepolisian telah menemukan bukti berupa pakaian dan sandal korban yang mirip milik korban anak hilang.
 
Kriminolog mengatakan, kasus sodomi disertai mutilasi ini tidak lepas dari pemahaman dan latar belakang para pelaku yang memang cukup lemah. Baik itu lemah dalam perekonomian, maupun sosial kehidupan sehingga memiliki sifat yang lari dari orang-orang pada umumnya, kata Syahrul.
 
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Siak, AKP Hary Budianto menjelaskan, saat ini keempat tersangka masih ditahan dan dalam pengawasan ketat anggota kepolisian di Resor Siak. "Penyidik juga masih terus mengorek keterangan dan informasi dari keempat tersangka sebagai upaya pendalaman pengungkapan kasus," katanya.(Antara)
 

 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(PRI)




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif