Suasana Gunung Slamet terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Pemalang, Jawa Tengah. (ANT/Oky Lukmansyah)
Suasana Gunung Slamet terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Pemalang, Jawa Tengah. (ANT/Oky Lukmansyah)

Sukarelawan di Banyumas Disiagakan Antisipasi Erupsi Slamet

Antara • 12 Agustus 2019 13:57
Purwokerto: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah, menyiagakan sukarelawan untuk mengantisipasi terjadinya erupsi Gunung Slamet. Pertemuan secara daring akan dilakukan antara BPBD Kabupaten Banyumas dan sukarelawan. 
 
"Melalui grup Whatsapp kami telah memosisikan para sukarelawan dan meminta mereka untuk mengecek radio komunikasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Ariono Poerwanto, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin, 12 Agustus 2019.
 
Dia mengatakan sukarelawan disiagakan karena saat ini Gunug Slamet tengah mengumpulkan energi. Dengan begitu, ketika Gunung Slamet ditingkatkan ke level siaga (Level III) hingga awas (Level IV) para sukarelawan sudah siap melakukan antisipasi untuk meminimalkan korban. 

"Jalur evakuasi enggak ada masalah, kalau yang rusak sudah saya laporkan ke Dinas Pekerjaan Umum selaku pihak yang menanganinya. Jalur evakuasi yang rusak di antaranya berada di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, dan Desa Windujaya, Kecamatan Kedungbanteng," jelasnya. 
 
Ariono mengungkap wilayah yang bakal terdampak erupsi Gunung Slamet
berada di Kecamatan Sumbang, Kecamatan Baturraden, Kecamatan Kedungbanteng. Kemudian, sebagian kecil Kecamatan Cilongok khususnya bagian utara seperti Desa Sambirata.
 
Dia memastikan bakal memasang rambu jalur evakuasi di persimpangan jalan besar. Pasalnya sebelumnya jalur rambu evakuasi hanya dipasang di persimpangan jalan besar.
 
"Anggaran pengadaan jalur evakuasi ini sudah dialokasikan dalam APBD Perubahan 2019," imbuhnya. 
 
Dia berharap peningkatan aktivitas Gunung Slamet hanya sebatas 'batuk-batuk', tidak sampai mengakibatkan erupsi seperti pada 2008-2009 dan 2014. Dia juga berharap wilayah Banyumas aman dari erupsi Gunung Slamet.
 
"Kawah Gunung Slamet menghadap ke utara, sehingga wilayah Banyumas yang berada di sebelah selatan relatif aman jika terjadi luncuran lava. Kalau sebaran abu vulkanik tergantung arah angin," bebernya.
 
Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, dalam pengamatan visual pada Senin, 12 Agustus 2019, pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Slamet teramati jelas dan kabut 0-I hingga kabut 0-II.
   
Selain itu, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan
intensitas tipis hingga tebal dan tinggi 25-50 meter di atas puncak kawah.   
Sementara dari sisi kegempaan, gempa embusan tercatat sebanyak 152 kali
dengan amplitudo 2-14 milimeter dan durasi 15-55 detik, serta tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-3 milimeter (dominan 2 milimeter).
 
Gunung Slamet berada di antara Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes masih berstatus waspada (Level II). Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan direkomendasikan tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan