Jayapura: Tim gabungan penegak hukum dan lembaga negara terkait HAM terjun untuk menyelidiki kasus demo anarkistis di Deiyai, Papua. Tim terdiri dari petugas Mabes Polri, Propam TNI, dan Komnas HAM.
"Memang betul awalnya demo berjalan damai namun tiba-tiba muncul ribuan pendemo dan ada di antara mereka yang menyerang aparat keamanan," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Jayapura, Kamis, 5 September 2019.
Tim dikerahkan untuk memburu data lengkap terkait aksi berujung rusuh di Deiyai. Terlebih, enam anggota TNI AD dan anggota polisi terluka.
Tito berharap masyarakat tidak percaya informasi yang tidak dapat dipertanggunjawabkan. Apalagi petugas menemukan beberapa demonstrasi di Papua yang berujung rusuh dikompori berita bohong.
Jenderal bintang empat itu menyakini ada dalang dibalik kerusuhan panjang di Papua. Dia menyebut Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) ikut bermain.
"Saya sudah tahu arahnya mau dibawa kemana termasuk kelompok Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang juga digerakkan KNPB dan UMLWP dan akan dikejar," tegas Tito.
Aksi demo yang berakhir rusuh itu menyebabkan satu anggota TNI-AD meninggal dan enam anggota TNI-AD dan Polri terluka akibat dipanah dan dianiaya pedemo. Dalam aksi, 10 pucuk senjata api jenis SS1 milik TNI diambil. Sembilan di antaranya telah dikembalikan.
Jayapura: Tim gabungan penegak hukum dan lembaga negara terkait HAM terjun untuk menyelidiki kasus
demo anarkistis di Deiyai, Papua. Tim terdiri dari petugas Mabes Polri, Propam TNI, dan Komnas HAM.
"Memang betul awalnya demo berjalan damai namun tiba-tiba muncul ribuan pendemo dan ada di antara mereka yang menyerang aparat keamanan," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Jayapura, Kamis, 5 September 2019.
Tim dikerahkan untuk memburu data lengkap terkait aksi berujung rusuh di Deiyai. Terlebih, enam anggota TNI AD dan anggota polisi terluka.
Tito berharap masyarakat tidak percaya informasi yang tidak dapat dipertanggunjawabkan. Apalagi petugas menemukan beberapa demonstrasi di Papua yang berujung rusuh dikompori berita bohong.
Jenderal bintang empat itu menyakini ada dalang dibalik kerusuhan panjang di Papua. Dia menyebut Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) ikut bermain.
"Saya sudah tahu arahnya mau dibawa kemana termasuk kelompok Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang juga digerakkan KNPB dan UMLWP dan akan dikejar," tegas Tito.
Aksi demo yang berakhir rusuh itu menyebabkan satu anggota TNI-AD meninggal dan enam anggota TNI-AD dan Polri terluka akibat dipanah dan dianiaya pedemo. Dalam aksi, 10 pucuk senjata api jenis SS1 milik TNI diambil. Sembilan di antaranya telah dikembalikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)