Natuna: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Raja Darmika, mengatakan anjing pelacak bakal ditambah untuk mencari korban longsor di Pulau Serasan. Raja mengatakan pihaknya masih mencari lima korban yang dinyatakan hilang hingga kini.
"Saya rasa tidak ada kendala. Cuma proses kalau lokasi yang harus disisir itu memang belum tuntas ya, mudah-mudahan dengan penambahan anjing pelacak K9 itu juga akan memberikan hasil yang selain alat berat," ujar Raja, Rabu, 16 Maret 2023.
Hingga kini, terdapat 50 korban tewas akibat longsor di kawasan tersebut. Sebanyak 49 orang telah teridentifikasi, satu jenazah masih dalam proses identifikasi.
Raja berharap keberadaan tambahan anjing pelacak dapat segera menuntaskan pencarian korban longsor. Pihaknya akan menambah tiga hari untuk memperpanjang pencarian korban.
"Namun, jika dalam tiga hari tersebut ternyata tidak membuahkan hasil, maka pencarian akan ditutup. Kemudian ahli waris dari korban yang dinyatakan hilang diminta untuk melepaskan," ujar dia.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Natuna telah melayani 2.835 jiwa pengungsi yang membutuhkan bantuan logisitik yang didatangkan dari luar Pulau Serasan. Jumlah pengungsi terus bertambah, sehingga data menjadi sangat krusial.
Sementara, sebanyak 417 jiwa memilih meninggalkan Pulau Serasan menggunakan KM Bukit Raya, yang telah difasilitasi oleh BPBD Kabupaten Natuna dan Pelni.
"Harapan kami, ini menjadi sedikit membantu masyarakat yang tidak terdampak langsung untuk pulang ke tempat sanak saudara. Karena mungkin mereka lebih aman, dan di sana kemudian menghindari hal-hal yang mungkin menurut mereka itu secara pribadi ya lebih aman di luar Pulau Serasan," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Natuna: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna,
Kepulauan Riau, Raja Darmika, mengatakan anjing pelacak bakal ditambah untuk mencari korban
longsor di Pulau Serasan. Raja mengatakan pihaknya masih mencari lima korban yang dinyatakan hilang hingga kini.
"Saya rasa tidak ada kendala. Cuma proses kalau lokasi yang harus disisir itu memang belum tuntas ya, mudah-mudahan dengan penambahan anjing pelacak K9 itu juga akan memberikan hasil yang selain alat berat," ujar Raja, Rabu, 16 Maret 2023.
Hingga kini, terdapat 50 korban tewas akibat longsor di kawasan tersebut. Sebanyak 49 orang telah teridentifikasi, satu jenazah masih dalam proses identifikasi.
Raja berharap keberadaan tambahan anjing pelacak dapat segera menuntaskan pencarian korban longsor. Pihaknya akan menambah tiga hari untuk memperpanjang pencarian korban.
"Namun, jika dalam tiga hari tersebut ternyata tidak membuahkan hasil, maka pencarian akan ditutup. Kemudian ahli waris dari korban yang dinyatakan hilang diminta untuk melepaskan," ujar dia.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Natuna telah melayani 2.835 jiwa pengungsi yang membutuhkan bantuan logisitik yang didatangkan dari luar Pulau Serasan. Jumlah pengungsi terus bertambah, sehingga data menjadi sangat krusial.
Sementara, sebanyak 417 jiwa memilih meninggalkan Pulau Serasan menggunakan KM Bukit Raya, yang telah difasilitasi oleh BPBD Kabupaten Natuna dan Pelni.
"Harapan kami, ini menjadi sedikit membantu masyarakat yang tidak terdampak langsung untuk pulang ke tempat sanak saudara. Karena mungkin mereka lebih aman, dan di sana kemudian menghindari hal-hal yang mungkin menurut mereka itu secara pribadi ya lebih aman di luar Pulau Serasan," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)