Ilustrasi salah satu ternak sapi di Pasar Hewan Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim
Ilustrasi salah satu ternak sapi di Pasar Hewan Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim

Dinkes Gunungkidul Konfirmasi 1 Warga Meninggal Positif Terinfeksi Antraks

Antara • 05 Juli 2023 17:40
Gunungkidul: Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengklarifikasi informasi soal jumlah warga yang meninggal akibat antraks kepada masyarakat di wilayah Desa/Kalurahan Candirejo untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran penyakit tersebut.
 
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Gunungkidul Sidig Hery Sukoco mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah warga Kabupaten Gunungkidul yang terkonfirmasi meninggal akibat antraks sebanyak tiga orang.
 
"Namun setelah kami telusuri dan menggali informasi dari masyarakat di Semanu, hanya ada satu orang yang meninggal akibat antraks," kata Sidiq di Gunungkidul, Rabu, 5 Juli 2023.

Ia mengatakan satu orang yang meninggal tersebut dipastikan positif antraks. Hal ini dikarenakan sudah ada pemeriksaan antraks dari laboratorium di RSUP dr Sardjito. Sedangkan dua orang lainnya diinformasikan ikut mengonsumsi daging sapi yang terindikasi antraks. Namun pemeriksaan Antraks dari laboratorium belum dilakukan ke keduanya.
 
"Satu yang meninggal karena antraks ini berasal dari Pedukuhan Jati, Kalurahan Candirejo. Yang bersangkutan dirawat di RSUP dr Sardjito pada 1 Juni dan meninggal dunia 3 hari setelahnya," katanya.
 
Baca: Mobilitas Ternak di Lokasi Temuan Kasus Antraks di Gunungkidul Dibatasi

Setelah ada yang meninggal, Dinkes Gunungkidul menerjunkan tim untuk penelusuran ke seluruh warga di Jati. Hasilnya sebanyak 87 warga Jati berstatus seropositif antraks. Seropositif ini artinya warga tersebut pernah terpapar antraks, tapi gejala klinisnya tidak terlihat. Mereka ini berpeluang untuk sembuh karena di dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi.
 
"87 warga ini tidak bergejala, sudah kami berikan pengobatan juga," kata Hery.
 
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto memastikan hanya satu warga yang positif antraks meninggal dunia. Sementara dua yang lainnya meninggal tidak diperiksa terkait antraks.
 
"Jumlah warga yang meninggal satu yang betul-betul kena antraks," katanya.
 
Ia mengatakan laporan pertama yang masuk mengenai matinya sapi pada 2 Juni 2023 lalu, dan dilakukan penelusuran oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Dinas Kesehatan.
 
"Yang memastikan dari Dinas Kesehatan," kata Heri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan