Bandung: Tumpukan sampah menghiasai sejumlah ruas jalan di Kota Bandung pada Rabu, 30 Agustus 2023. Hal itu dampak dari ditutupnya tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat karena terjadi kebakaran sejak 19 Agustus 2023.
Berdasarkan pantauan, tumpukan sampah terdapat di wilayah Jalan Jamika, Jalan Astana Anyar hingga Tegalega. Bahkan tumpukan sampah tersebut berserakan di bahu jalan dan atas trotoar.
Selain itu, gerobak-gerobak pengangkut yang dipenuhi sampah pun berjejeran dengan tempat pembuangan sementara (TPS). Gerobak tersebut sejak beberapa hari tidak beroperasional karena sampah yang telah diangkut tidak bisa dibuang ke TPS akibat kebakaran.
"Udah enggak bisa buang ke TPS, ditutup dulu karena udah overload," ujar Nanang salah seorang petugas di TPS Astana Anyar.
Disisi lain, warga mengaku kebingungan untuk membuang sampah meskipun telah mencoba untuk dipilah antara sampah organik dan anorganik. Warga tak berani menyimpan sampah lama-lama di halaman rumah khawatir akan ada penyakit.
"Udah dipilah, tapi tetep ada yang harus dibuang. Kalau plastik kita pisahnya, tapi sampah lainnya gimana. Disimpan lama-lama juga takut nyamuk," cetus Darman salah seorang warga yang tengah membuang sampah di TPS Astanya Anyar.
Akibatnya, sampah kini menjadi pemandangan bagi para pengendera yang melintasi sejumlah ruas jalan di Kota Bandung.
Sementara itu, Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menjelaskan, saat ini Pemkot Bandung sedang menggali lahan di Tegalega dengan ukuran 6x6 meter dengan kedalaman 3 meter.
"Kami ambil langkah sporadis untuk organik, dengan cara gali lubang tutup lubang, berlokasi di Tegalega," kata Ema di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum.
Bandung: Tumpukan
sampah menghiasai sejumlah ruas jalan di
Kota Bandung pada Rabu, 30 Agustus 2023. Hal itu dampak dari ditutupnya tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat karena terjadi kebakaran sejak 19 Agustus 2023.
Berdasarkan pantauan, tumpukan sampah terdapat di wilayah Jalan Jamika, Jalan Astana Anyar hingga Tegalega. Bahkan tumpukan sampah tersebut berserakan di bahu jalan dan atas trotoar.
Selain itu, gerobak-gerobak pengangkut yang dipenuhi sampah pun berjejeran dengan tempat pembuangan sementara (TPS). Gerobak tersebut sejak beberapa hari tidak beroperasional karena sampah yang telah diangkut tidak bisa dibuang ke TPS akibat kebakaran.
"Udah enggak bisa buang ke TPS, ditutup dulu karena udah
overload," ujar Nanang salah seorang petugas di TPS Astana Anyar.
Disisi lain, warga mengaku kebingungan untuk membuang sampah meskipun telah mencoba untuk dipilah antara sampah organik dan anorganik. Warga tak berani menyimpan sampah lama-lama di halaman rumah khawatir akan ada penyakit.
"Udah dipilah, tapi tetep ada yang harus dibuang. Kalau plastik kita pisahnya, tapi sampah lainnya gimana. Disimpan lama-lama juga takut nyamuk," cetus Darman salah seorang warga yang tengah membuang sampah di TPS Astanya Anyar.
Akibatnya, sampah kini menjadi pemandangan bagi para pengendera yang melintasi sejumlah ruas jalan di Kota Bandung.
Sementara itu, Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menjelaskan, saat ini Pemkot Bandung sedang menggali lahan di Tegalega dengan ukuran 6x6 meter dengan kedalaman 3 meter.
"Kami ambil langkah sporadis untuk organik, dengan cara gali lubang tutup lubang, berlokasi di Tegalega," kata Ema di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)