Malang: Para peternak di Kota Malang, Jawa Timur, masih bergelut dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Hari Raya Iduladha 2023. Wabah PMK itu masih dirasakan oleh para peternak sapi di wilayah Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Salah satu peternak sapi di Kampung Sanan, Kurniawan Hutomo, mengatakan satu ekor sapi di wilayahnya dilaporkan mati karena wabah PMK. Bahkan, dua pekan lalu, lima ekor sapi mati karena wabah yang sama.
"Tahun lalu, sapi mati hampir setiap hari ada, kalau sekarang rentan waktunya lebih panjang, kadang selang satu atau dua bulan memang masih ada sapi mati kena PMK. Tapi saat ini kondisinya lebih baik," kata Kurniawan, Rabu 7 Juni 2023.
Ia menuturkan jumlah sapi yang mati karena wabah PMK tahun ini menurun drastis dibandingkan tahun lalu. Sebab, wabah PMK tidak sampai menular ke sapi-sapi yang lain di wilayah Kampung Sanan.
Kurniawan menyebutkan populasi sapi di Kampung Sanan berjumlah sekitar 3.500 ekor. Dari jumlah itu, sekitar 85 persen telah mendapat vaksinasi PMK, sebab tidak semua peternak mau hewan ternak miliknya disuntik vaksin.
Meski masih dihantui wabah PMK, Kurniawan menyebutkan belum ditemukan kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di wilayahnya. Ia pun berharap wabah LSD tidak ada di Kampung Sanan seperti yang terjadi di wilayah-wilayah lain di Jawa Timur.
"Kalau di sini enggak ada (LSD). Semoga tidak ada. Kalau khawatir pasti ada. Kalau kata teman saya di Pasuruan itu ada, itu penyebabnya hampir sama dengan PMK, (sapi) dari luar daerah masuk ke sana, jadi menular," ungkapnya.
Kurniawan pesimistis terhadap penjualan sapi pedaging jelang Hari Raya Iduladha 2023. Sebab, para calon pembeli hewan kurban lebih tertarik untuk membeli kambing ketimbang sapi.
"Mungkin pembeli khawatir, juga kambing itu lebih efisien, kalau sapi sekarang penyembelihannya susah, tempatnya juga tidak semua masjid bisa menampung," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Para peternak di Kota Malang, Jawa Timur, masih bergelut dengan wabah
penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang
Hari Raya Iduladha 2023. Wabah PMK itu masih dirasakan oleh para peternak sapi di wilayah Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Salah satu peternak sapi di Kampung Sanan, Kurniawan Hutomo, mengatakan satu ekor sapi di wilayahnya dilaporkan mati karena wabah PMK. Bahkan, dua pekan lalu, lima ekor sapi mati karena wabah yang sama.
"Tahun lalu, sapi mati hampir setiap hari ada, kalau sekarang rentan waktunya lebih panjang, kadang selang satu atau dua bulan memang masih ada sapi mati kena PMK. Tapi saat ini kondisinya lebih baik," kata Kurniawan, Rabu 7 Juni 2023.
Ia menuturkan jumlah sapi yang mati karena wabah PMK tahun ini menurun drastis dibandingkan tahun lalu. Sebab, wabah PMK tidak sampai menular ke sapi-sapi yang lain di wilayah Kampung Sanan.
Kurniawan menyebutkan populasi sapi di Kampung Sanan berjumlah sekitar 3.500 ekor. Dari jumlah itu, sekitar 85 persen telah mendapat vaksinasi PMK, sebab tidak semua peternak mau hewan ternak miliknya disuntik vaksin.
Meski masih dihantui wabah PMK, Kurniawan menyebutkan belum ditemukan kasus
Lumpy Skin Disease (LSD) di wilayahnya. Ia pun berharap wabah LSD tidak ada di Kampung Sanan seperti yang terjadi di wilayah-wilayah lain di Jawa Timur.
"Kalau di sini enggak ada (LSD). Semoga tidak ada. Kalau khawatir pasti ada. Kalau kata teman saya di Pasuruan itu ada, itu penyebabnya hampir sama dengan PMK, (sapi) dari luar daerah masuk ke sana, jadi menular," ungkapnya.
Kurniawan pesimistis terhadap penjualan sapi pedaging jelang Hari Raya Iduladha 2023. Sebab, para calon pembeli hewan kurban lebih tertarik untuk membeli kambing ketimbang sapi.
"Mungkin pembeli khawatir, juga kambing itu lebih efisien, kalau sapi sekarang penyembelihannya susah, tempatnya juga tidak semua masjid bisa menampung," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)