Surabaya: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu belum bisa dipadamkan. Saat ini, Bupati Ngawi telah menetapkan status Tanggap Darurat atas karhutla tersebut.
"Kondisi api saat ini belum padam secara keseluruhan, dan kondisinya saat ini masih cukup besar dan bergerak ke atas ke arah barat mengarah ke puncak. Wilayah petak yang sudah terbakar meliputi petak 33, 38, 39, 40 dan 43," kata Gatot, dikonfirmasi, Senin, 2 Oktober 2023.
Sementara penyebab kebakaran itu, Gatot mengaku dalam penyelidikan. Menurutnya, titik api di wilayah ini sudah terpantau beberapa kali, dan berhasil dipadamkan, tetapi titik api kembali menyala.
"Kejadian karhutla dilaporkan di Petak 40, RPH Manyul, BKPH Lawu Utara, Desa Giri Mulyo, Kecamatan Jogorogo pada Jumat lalu. Titik api dipastikan dari pemukiman sekitar 5 kilometer," katanya.
Rencananya, tim pemadam gabungan hari ini membuat sekatan/ilaran agar api tidak mengarah ke hutan produktif. Untuk proses pemadaman dibagi menjadi empat regu meliputi, Regu I berjumlah 114 personel dengan sasaran pembuatan sekat bakar/ilaran petak 42 dan 48 RPH Campurejo.
Regu II berjumlah 25 personel dengan sasaran alur / batas hutan lindung dan produksi petak 40, batas RPH manyul dengan Campurejo. Regu III berjumlah 119 personel dengan sasaran wilayah ukir bayi. Regu IV berjumlah 203 personel dengan sasaran wilayah Desa Ngetrep dan Desa Ngendut.
"Luas area terbakar per Tgl 01 Oktober 2023 sekitar 643,80 hektare. Visual area Gunung Lawu masih terlihat kepulan asap, cuaca terpantau cerah," ujarnya.
Menurutnya, proses pemadaman juga mengalami sejumlah kendala. Salah satunya, medan yang curam dan angin yang kencang. Meski demikian, kata Gatot, BPBD Jatim melanjutkan koordinasi dengan BNPB dan Perhutani untuk mengupayakan pemadaman dengan Water Bombing.
"Kami BPBD Jatim bersama BPBD Kab. Ngawi memberikan dukungan logistik kepada petugas pemadam gabungan guna penanganan Karhutla Gunung Lawu," katanya.
. Wilayah petak yang sudah terbakar meliputi petak 33, 38, 39, 40 dan 43," kata Gatot, dikonfirmasi, Senin, 2 Oktober 2023.
Sementara penyebab kebakaran itu, Gatot mengaku dalam penyelidikan. Menurutnya, titik api di wilayah ini sudah terpantau beberapa kali, dan berhasil dipadamkan, tetapi titik api kembali menyala.
"Kejadian karhutla dilaporkan di Petak 40, RPH Manyul, BKPH Lawu Utara, Desa Giri Mulyo, Kecamatan Jogorogo pada Jumat lalu. Titik api dipastikan dari pemukiman sekitar 5 kilometer," katanya.
Rencananya, tim pemadam gabungan hari ini membuat sekatan/ilaran agar api tidak mengarah ke hutan produktif. Untuk proses pemadaman dibagi menjadi empat regu meliputi, Regu I berjumlah 114 personel dengan sasaran pembuatan sekat bakar/ilaran petak 42 dan 48 RPH Campurejo.
Regu II berjumlah 25 personel dengan sasaran alur / batas hutan lindung dan produksi petak 40, batas RPH manyul dengan Campurejo. Regu III berjumlah 119 personel dengan sasaran wilayah ukir bayi. Regu IV berjumlah 203 personel dengan sasaran wilayah Desa Ngetrep dan Desa Ngendut.
"Luas area terbakar per Tgl 01 Oktober 2023 sekitar 643,80 hektare. Visual area Gunung Lawu masih terlihat kepulan asap, cuaca terpantau cerah," ujarnya.
Menurutnya, proses pemadaman juga mengalami sejumlah kendala. Salah satunya, medan yang curam dan angin yang kencang. Meski demikian, kata Gatot, BPBD Jatim melanjutkan koordinasi dengan BNPB dan Perhutani untuk mengupayakan pemadaman dengan Water Bombing.
"Kami BPBD Jatim bersama BPBD Kab. Ngawi memberikan dukungan logistik kepada petugas pemadam gabungan guna penanganan Karhutla Gunung Lawu," katanya.
Surabaya: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu belum bisa dipadamkan. Saat ini, Bupati Ngawi telah menetapkan status Tanggap Darurat atas karhutla tersebut.
"Kondisi api saat ini belum padam secara keseluruhan, dan kondisinya saat ini masih cukup besar dan bergerak ke atas ke arah barat mengarah ke puncak. Wilayah petak yang sudah terbakar meliputi petak 33, 38, 39, 40 dan 43," kata Gatot, dikonfirmasi, Senin, 2 Oktober 2023.
Sementara penyebab kebakaran itu, Gatot mengaku dalam penyelidikan. Menurutnya, titik api di wilayah ini sudah terpantau beberapa kali, dan berhasil dipadamkan, tetapi titik api kembali menyala.
"Kejadian karhutla dilaporkan di Petak 40, RPH Manyul, BKPH Lawu Utara, Desa Giri Mulyo, Kecamatan Jogorogo pada Jumat lalu. Titik api dipastikan dari pemukiman sekitar 5 kilometer," katanya.
Rencananya, tim pemadam gabungan hari ini membuat sekatan/ilaran agar api tidak mengarah ke hutan produktif. Untuk proses pemadaman dibagi menjadi empat regu meliputi, Regu I berjumlah 114 personel dengan sasaran pembuatan sekat bakar/ilaran petak 42 dan 48 RPH Campurejo.
Regu II berjumlah 25 personel dengan sasaran alur / batas hutan lindung dan produksi petak 40, batas RPH manyul dengan Campurejo. Regu III berjumlah 119 personel dengan sasaran wilayah ukir bayi. Regu IV berjumlah 203 personel dengan sasaran wilayah Desa Ngetrep dan Desa Ngendut.
"Luas area terbakar per Tgl 01 Oktober 2023 sekitar 643,80 hektare. Visual area Gunung Lawu masih terlihat kepulan asap, cuaca terpantau cerah," ujarnya.
Menurutnya, proses pemadaman juga mengalami sejumlah kendala. Salah satunya, medan yang curam dan angin yang kencang. Meski demikian, kata Gatot, BPBD Jatim melanjutkan koordinasi dengan BNPB dan Perhutani untuk mengupayakan pemadaman dengan Water Bombing.
"Kami BPBD Jatim bersama BPBD Kab. Ngawi memberikan dukungan logistik kepada petugas pemadam gabungan guna penanganan Karhutla Gunung Lawu," katanya.
. Wilayah petak yang sudah terbakar meliputi petak 33, 38, 39, 40 dan 43," kata Gatot, dikonfirmasi, Senin, 2 Oktober 2023.
Sementara penyebab kebakaran itu, Gatot mengaku dalam penyelidikan. Menurutnya, titik api di wilayah ini sudah terpantau beberapa kali, dan berhasil dipadamkan, tetapi titik api kembali menyala.
"Kejadian karhutla dilaporkan di Petak 40, RPH Manyul, BKPH Lawu Utara, Desa Giri Mulyo, Kecamatan Jogorogo pada Jumat lalu. Titik api dipastikan dari pemukiman sekitar 5 kilometer," katanya.
Rencananya, tim pemadam gabungan hari ini membuat sekatan/ilaran agar api tidak mengarah ke hutan produktif. Untuk proses pemadaman dibagi menjadi empat regu meliputi, Regu I berjumlah 114 personel dengan sasaran pembuatan sekat bakar/ilaran petak 42 dan 48 RPH Campurejo.
Regu II berjumlah 25 personel dengan sasaran alur / batas hutan lindung dan produksi petak 40, batas RPH manyul dengan Campurejo. Regu III berjumlah 119 personel dengan sasaran wilayah ukir bayi. Regu IV berjumlah 203 personel dengan sasaran wilayah Desa Ngetrep dan Desa Ngendut.
"Luas area terbakar per Tgl 01 Oktober 2023 sekitar 643,80 hektare. Visual area Gunung Lawu masih terlihat kepulan asap, cuaca terpantau cerah," ujarnya.
Menurutnya, proses pemadaman juga mengalami sejumlah kendala. Salah satunya, medan yang curam dan angin yang kencang. Meski demikian, kata Gatot, BPBD Jatim melanjutkan koordinasi dengan BNPB dan Perhutani untuk mengupayakan pemadaman dengan Water Bombing.
"Kami BPBD Jatim bersama BPBD Kab. Ngawi memberikan dukungan logistik kepada petugas pemadam gabungan guna penanganan Karhutla Gunung Lawu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)