Penyebaran Penyakit Kulit Berbentol pada Hewan Ternak di Jepara Mengkhawatirkan

Jepara: Penyebaran kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, semakin tak terkendali. Dari 16 kecamatan yang ada di Kota Ukir, hanya tiga kecamatan masuk dalam zona putih yakni Kecamatan Kalinyamatan, Pecangaan, dan Karimunjawa. Kasi Produksi Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara, Mudhofir, mengatakan, saat ini kasus LSD tercatat sebanyak 1.930 kasus. Dalam sepekan bertambah 412 kasus.  "Seminggu lalu masih 1.518 kasus. Per hari ini sudah 1.930 kasus," ujar Mudhofir, Selasa, 23 Mei 2023. Sebaran kasus LSD tercatat paling banyak di Kecamatan Bangsri, yaitu sebanyak 443 kasus. Kemudian Kecamatan Pakisaji sebanyak 370 kasus. Lalu Kecamatan Kembang sebanyak 323 kasus. "Yang masih zona putih belum ada temuan kasus (kecamatan) Pecangaan, Kalinyamatan, dan Karimunjawa," kata Dhofir.   Merebaknya kasus LSD jelang Iduladha salah satunya disebabkan banyaknya hewan dalam kondisi sakit dijual di pasar lantaran peternak menghindari kerugian karena hewan ternaknya mati. Di sisi lain, para pembeli terutama pedagang daging diuntungkan bisa mendapat harga murah sehingga kehadiran hewan ternak sakit sulit dihindari. "Jadi salah satu penyebaran yang merebak ini karena adanya hewan sakit di pasar," kata Mundhofir. Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi LSD, saat ini sisa vaksin yang ada sangat terbatas. Sebanyak 1.000 dosis vaksin LSD yang diterima pekan lalu, saat ini tinggal 120 dosis. "Ini kami sudah mengajukan tambahan ke provinsi, mudah-mudahan dapat terealisasi," jelas dia. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id