Banda Aceh: Satuan gugus tugas (Satgas) Penanganan covid-19 Aceh menyatakan akan meningkatkan intensitas pencegahan penanganan covid-19. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus harian covid-19 di Aceh yang semakin meningkat.
Juru Bicara Satgas penanganan covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan terus melakukan upaya pencegahan penanganan covid-19 dengan mekanisme dan pola yang tetap sama seperti sebelumnya tapi intensitasnya yang lebih ditingkatkan.
"Saya pikir ini adalah alarm bagi kita semua untuk lebih waspada menjalankan protokol kesehatan, sehingga kasus ini tidak terus melonjak yang akan melampaui daya dukung sistem pelayanan kesehatan kita," kata Saifullah kepada Medcom.id, Selasa, 4 Mei 2021.
Baca: Pelarangan Mudik, Jumlah Penumpang Bus di Solo Turun
Saifullah menyampaikan kewaspadaan tersebut sebenarnya harus lahir dari kesadaran masyarakat sendiri secara personal, karena perpindahan virus covid-19 tersebut lantaran interaksi personal.
Saifullah meminta semua pihak agar membangun kesadaran bahwa virus covid-19 tersebut memang sangat menular bahkan mematikan. Apalagi, akan lebih berbahaya bagi orang-orang yang memiliki komorbit (penyakit penyerta).
"Itu sangat berbahaya. Kesadaran ini yang harus kita bangun, disamping hal-hal yang perlu dipermudah seperti vaksinasi di dorong untuk dipermudah kemudian vaksin diupayakan selalu tersedia dan ini langkah-langkah untuk memutuskan kasus dan agar pelayanan kesehatan optimal di rumah sakit," ungkapnya.
Sementara data akumulatif kasus covid-19 di Aceh, per 3 Mei 2021. Jumlah kasus covid-19 secara akumulatif mencapai 11.293 kasus/orang. Para penyintas covid-19 yang sembuh 9.784 orang. Pasien masih dirawat 1.061 orang, dan penderita yang meninggal mencapai 448 orang.
Data akumulatif tersebut sudah termasuk 56 kasus konfirmasi baru covid-19 dalam waktu 24 jam terakhir, pasien yang sembuh bertambah 14 orang, dan satu orang yang dilaporkan meninggal dunia.
Banda Aceh: Satuan gugus tugas (Satgas) Penanganan covid-19 Aceh menyatakan akan meningkatkan intensitas pencegahan penanganan
covid-19. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus harian covid-19 di Aceh yang semakin meningkat.
Juru Bicara Satgas penanganan covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan terus melakukan upaya pencegahan penanganan covid-19 dengan mekanisme dan pola yang tetap sama seperti sebelumnya tapi intensitasnya yang lebih ditingkatkan.
"Saya pikir ini adalah alarm bagi kita semua untuk lebih waspada menjalankan protokol kesehatan, sehingga kasus ini tidak terus melonjak yang akan melampaui daya dukung sistem pelayanan kesehatan kita," kata Saifullah kepada
Medcom.id, Selasa, 4 Mei 2021.
Baca:
Pelarangan Mudik, Jumlah Penumpang Bus di Solo Turun
Saifullah menyampaikan kewaspadaan tersebut sebenarnya harus lahir dari kesadaran masyarakat sendiri secara personal, karena perpindahan virus covid-19 tersebut lantaran interaksi personal.
Saifullah meminta semua pihak agar membangun kesadaran bahwa virus covid-19 tersebut memang sangat menular bahkan mematikan. Apalagi, akan lebih berbahaya bagi orang-orang yang memiliki komorbit (penyakit penyerta).
"Itu sangat berbahaya. Kesadaran ini yang harus kita bangun, disamping hal-hal yang perlu dipermudah seperti vaksinasi di dorong untuk dipermudah kemudian vaksin diupayakan selalu tersedia dan ini langkah-langkah untuk memutuskan kasus dan agar pelayanan kesehatan optimal di rumah sakit," ungkapnya.
Sementara data akumulatif kasus covid-19 di Aceh, per 3 Mei 2021. Jumlah kasus covid-19 secara akumulatif mencapai 11.293 kasus/orang. Para penyintas covid-19 yang sembuh 9.784 orang. Pasien masih dirawat 1.061 orang, dan penderita yang meninggal mencapai 448 orang.
Data akumulatif tersebut sudah termasuk 56 kasus konfirmasi baru covid-19 dalam waktu 24 jam terakhir, pasien yang sembuh bertambah 14 orang, dan satu orang yang dilaporkan meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)