Padang Aro: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan menyebut korban tambang emas yang masih tertimbun longsor tersisa satu orang. Pencarian masih dilakukan oelh tim SAR gabungan.
"Ternyata yang hilang tinggal satu orang yaitu Siman warga Sampu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Sumatera Barat, Richi Amran, di Padang Aro, Selasa, 11 Mei 2021.
Dia mengatakan pencarian satu orang ini kembali dilanjutkan hari ini. Tim sudah berada di lokasi.
Dia menerangkan, sebelumnya banyak informasi beredar perihal jumlah korban yang tertimbun mencapai 60 jiwa. Namun, setelah dilakukan evaluasi, evakuasi, dan wawancara tersisa satu orang.
Baca: 7 Orang Meninggal Dunia Akibat Longsor Tambang Emas di Solok Selatan
Dia menyebutkan, pada Senin, 10 Mei 2021, pencarian korban dilakukan menggunakan satu unit alat berat. Tetapi pada sore hari mengalami kerusakan, karena terjadi kebocoran.
"Hari ini kami carikan alatnya sebab kalau dilakukan dengan manual sangat mustahil sebab batu besar-besar menutup lokasi longsor," ujarnya.
Pencarian pada Senin, 10 Mei 2021, sebanyak 16 korban ditemukan. Terdiri dari tujuh orang sudah meninggal dan sembilan lainnya luka-luka.
Sebanyak tujuh korban meninggal yang sudah ditemukan yaitu Yasril warga Sungai Padi Kecamatan Sangir, Buyung warga Bidar Alam Yuniadi alamat Abai Sangir, Ijal warga Sungai Rambutan.
Baca: Pemodal Tambang Emas Ilegal di Parigi Moutong Diburu
Selanjutnya Siat warga Sungai Rambutan, Pam De warga Dharmasraya dan Catno warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.
Sedangkan yang luka-luka yaitu Epi dan Deri warga Padang Air Dingin Kecamatan Sangir Jujuan, Tomi warga Timbulun, Nova warga Bumi Ayu Kecamatan Sangir dan Sito warga Sungai Rambutan Kecamatan Sangir.
Seterusnya Eka alamat Bumi Ayu dan Fajrul warga Liki Kecamatan Sangir serta Abit dan Mitro warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.
Padang Aro: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan menyebut korban tambang emas yang masih tertimbun
longsor tersisa satu orang. Pencarian masih dilakukan oelh tim SAR gabungan.
"Ternyata yang hilang tinggal satu orang yaitu Siman warga Sampu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Sumatera Barat, Richi Amran, di Padang Aro, Selasa, 11 Mei 2021.
Dia mengatakan pencarian satu orang ini kembali dilanjutkan hari ini. Tim sudah berada di lokasi.
Dia menerangkan, sebelumnya banyak informasi beredar perihal jumlah korban yang tertimbun mencapai 60 jiwa. Namun, setelah dilakukan evaluasi, evakuasi, dan wawancara tersisa satu orang.
Baca: 7 Orang Meninggal Dunia Akibat Longsor Tambang Emas di Solok Selatan
Dia menyebutkan, pada Senin, 10 Mei 2021, pencarian korban dilakukan menggunakan satu unit alat berat. Tetapi pada sore hari mengalami kerusakan, karena terjadi kebocoran.
"Hari ini kami carikan alatnya sebab kalau dilakukan dengan manual sangat mustahil sebab batu besar-besar menutup lokasi longsor," ujarnya.
Pencarian pada Senin, 10 Mei 2021, sebanyak 16 korban ditemukan. Terdiri dari tujuh orang sudah meninggal dan sembilan lainnya luka-luka.
Sebanyak tujuh korban meninggal yang sudah ditemukan yaitu Yasril warga Sungai Padi Kecamatan Sangir, Buyung warga Bidar Alam Yuniadi alamat Abai Sangir, Ijal warga Sungai Rambutan.
Baca: Pemodal Tambang Emas Ilegal di Parigi Moutong Diburu
Selanjutnya Siat warga Sungai Rambutan, Pam De warga Dharmasraya dan Catno warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.
Sedangkan yang luka-luka yaitu Epi dan Deri warga Padang Air Dingin Kecamatan Sangir Jujuan, Tomi warga Timbulun, Nova warga Bumi Ayu Kecamatan Sangir dan Sito warga Sungai Rambutan Kecamatan Sangir.
Seterusnya Eka alamat Bumi Ayu dan Fajrul warga Liki Kecamatan Sangir serta Abit dan Mitro warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)