Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan tidak akan menutup objek wisata pada libur Lebaran 2021. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menekankan semua pengelola objek wisata wajib menerapkan protokol kesehatan covid-19.
"Tidak (ditutup). Masih boleh buka. Yang penting, protokolnya," kata Ganjar, Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 7 April 2021.
Namun, Ganjar mengancam bakal menutup paksa objek wisata yang melanggar protokol kesehatan. Ganjar menilai, sejauh ini para pengelola tempat wisata sudah patuh dan menjaga protokol kesehatan kepada para pengunjung.
"Kita tidak ngegas untuk buka atau tutup. Tapi, begitu protokolnya tidak dilengkapi, protokolnya dilanggar, kita tutup," tegasnya.
Baca: Pelaku Wisata di Solo Raya Minta Larangan Mudik Ditinjau Ulang
Ganjar mengeklaim, sektor ekonomi di Jateng sudah mulai bergerak dan adaptasi kebiasaan baru sudah berjalan di masa pandemi. Sehingga pihaknya tidak membuka opsi menutup objek wisata saat Lebaran.
"Ekonomi kan sudah mulai bergerak dan sekarang sudah mulai menyesuaikan. Jadi, enggak ada cerita buka tutup. Linier kayak begini saja. Cuma, lonjakan penularan itu yang mesti kita kontrol," jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan Jateng punya pengalaman dalam hal mengatasi para pemudik yang bandel. Salah satunya dengan mendirikan tempat isolasi terpusat di daerah-daerah.
"Kalau soal tempat sih di mana-mana bisa. Tapi yang jelas daerah mesti menyiapkan tempat isolasi," tegas Ganjar.
Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan tidak akan menutup objek wisata pada libur
Lebaran 2021. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menekankan semua pengelola objek wisata wajib menerapkan protokol kesehatan covid-19.
"Tidak (ditutup). Masih boleh buka. Yang penting, protokolnya," kata Ganjar, Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 7 April 2021.
Namun, Ganjar mengancam bakal menutup paksa objek wisata yang melanggar protokol kesehatan. Ganjar menilai, sejauh ini para pengelola tempat wisata sudah patuh dan menjaga protokol kesehatan kepada para pengunjung.
"Kita tidak ngegas untuk buka atau tutup. Tapi, begitu protokolnya tidak dilengkapi, protokolnya dilanggar, kita tutup," tegasnya.
Baca: Pelaku Wisata di Solo Raya Minta Larangan Mudik Ditinjau Ulang
Ganjar mengeklaim, sektor ekonomi di Jateng sudah mulai bergerak dan adaptasi kebiasaan baru sudah berjalan di masa pandemi. Sehingga pihaknya tidak membuka opsi menutup objek wisata saat Lebaran.
"Ekonomi kan sudah mulai bergerak dan sekarang sudah mulai menyesuaikan. Jadi, enggak ada cerita buka tutup. Linier kayak begini saja. Cuma, lonjakan penularan itu yang mesti kita kontrol," jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan Jateng punya pengalaman dalam hal mengatasi para pemudik yang bandel. Salah satunya dengan mendirikan tempat isolasi terpusat di daerah-daerah.
"Kalau soal tempat sih di mana-mana bisa. Tapi yang jelas daerah mesti menyiapkan tempat isolasi," tegas Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)