Ilustrasi--Tim Gabungan masih Mencari 10 Penambang Diduga Tertimbun Longsor di Sungai Seribu, Kecamatan Aduh Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi--Tim Gabungan masih Mencari 10 Penambang Diduga Tertimbun Longsor di Sungai Seribu, Kecamatan Aduh Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. (Foto: Istimewa)

3 Penambang Emas Tradisional Tewas Tertimbun Longsor

Media Indonesia.com • 08 Desember 2020 16:00
Palangkaraya: Peristiwa tanah longsor yang mengakibatkan tiga penambang emas tradisional Desa Olung Hanangan, Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, kembali terjadi, Senin, 7 Desember 2020.
 
Pada November, di Kabupaten Kotawaringin Barat, juga terjadi peristiwa yang sama yakni 10 penambang tertimbun longsor. 
 
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mura, Kariadi, ketika ada laporan peristiwa tanah longsor, pihaknya langsung mengevakuasi seluruh korban dibantu masyarakat setempat. Selang beberapa jam, dua korban, Reji, 23, dan Kapri, 25, ditemukan di tengah tumpukan tanah.

"Korban bernama Diban, 55, baru ditemukan jasadnya pada dini hari ini pukul 02.30 WIB di kedalaman empat meter," jelasnya, Selasa, 8 Desember 2020.
 
Baca juga: 150 KK Mengungsi Terdampak Banjir Desa Cikande Tangerang
 
Pada pagi ini, kata Kariadi, semua korban telah berhasil dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.
 
Ia membeberkan, kejadian longsor bermula pada Senin, 7 Desember 2020, pukul 12.00 WIB, ketika Reji, Kapri, dan Diban sedang bekerja seperti biasa. Mereka bekerja dengan memanfaatkan lahan tambang emas milik  masyarakat setempat untuk mengais rezeki.
 
Namun, tiba-tiba dinding tanah longsor. Seluruh korban tidak sempat menyelamatkan diri. Pihak keluarga korban, kata Kariadi, meminta agar tidak dilakukan proses visum atas tindak lanjut peristiwa tersebut dengan menyadari bahwa kejadian ini merupakan murni kecelakaan kerja.
 
"Sebenarnya para pekerja di lokasi tambang tersebut cukup banyak, kurang lebih ada 15 hingga 20 orang. Hanya, pada saat peristiwa itu terjadi tiga korban ini yang masih bekerja dan para pekerja lain sedang istirahat di pondok," bebernya. (Surya Sriyanti)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan