Tangerang: Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung, meletus. Magma Indonesia mencatat gunung berketinggian 300 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu meletus sebanyak 398 kali pada Sabtu 14 Juli 2018, dengan amplitudo 24 sampai 58 mm dan berdurasi 20 sampai 279 detik.
Petugas pos pemantau Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Serang, Banten, Deny Mardiono menuturkan Gempa tremor Gunung Anak Krakatau terjadi antara dua sampai 45 mm, sementara amplitudo dominan 20 mm. Namun Gunung Anak Krakatau tertutup kabut, sehingga asap kawah tidak teramati.
"Kalau sudah masuk magma, pasti data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," ujar Deny dalam aplikasi Magma Indonesia, Minggu 15 Juli 2018.
Meski meletus ratusan kali, status Gunung Anak Krakatau berada di Level II atau Waspada. Deny mengimbau masyarakat dan wisatawan dilarang mendekat dengan jarak satu kilometer dari puncak kawah.
"Letusan Gunung Anak Krakatau melontarkan abu vulkanik dan pasir, tapi tidak membahayakan pelayaran di Selat Sunda dan jalur penerbangan," tandasnya.
Tangerang: Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung, meletus. Magma Indonesia mencatat gunung berketinggian 300 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu meletus sebanyak 398 kali pada Sabtu 14 Juli 2018, dengan amplitudo 24 sampai 58 mm dan berdurasi 20 sampai 279 detik.
Petugas pos pemantau Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Serang, Banten, Deny Mardiono menuturkan Gempa tremor Gunung Anak Krakatau terjadi antara dua sampai 45 mm, sementara amplitudo dominan 20 mm. Namun Gunung Anak Krakatau tertutup kabut, sehingga asap kawah tidak teramati.
"Kalau sudah masuk magma, pasti data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," ujar Deny dalam aplikasi Magma Indonesia, Minggu 15 Juli 2018.
Meski meletus ratusan kali, status Gunung Anak Krakatau berada di Level II atau Waspada. Deny mengimbau masyarakat dan wisatawan dilarang mendekat dengan jarak satu kilometer dari puncak kawah.
"Letusan Gunung Anak Krakatau melontarkan abu vulkanik dan pasir, tapi tidak membahayakan pelayaran di Selat Sunda dan jalur penerbangan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)