medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut menyumbang untuk Saeni (Eni), 53, pedagang warung tegal di Jalan Cikepuh, Pasar Rau, Kota Serang, Banten, yang dirazia Satpol PP, Rabu 8 Juni. Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan, sumbangan dititipkan kepada staf kepresidenan yang mendatangi langsung kediaman Saeni, Sabtu 11 Juni.
"Jadi melalui staf Istana, khusus untuk Ibu itu yang kemarin ramai dibicarakan di media sosial," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (13/6/2016).
Sayangnya, Johan tak tahu berapa nominal yang diberikan Jokowi. Ia juga enggan membicarakan tanggapan Presiden soal razia warung makan di bulan Ramadan yang belakangan menjadi buah bibir ini.
"Kalau tanggapan tanya kepada Mendagri (Tjahjo Kumolo)," tegas mantan Plt Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi itu.
(Baca: Resmi Ditutup, Donasi untuk Bu Eni Menembus Rp265 Juta)
Penggalangan dana digagas seorang netizen Dwika Putra. Ia mulai membuka rekening khusus donasi per 10 Juni. Laporan dana masuk selalu ia perbarui melalui akun Twitter @dwikaputra.
Total dana yang didapat hingga pengumpulan akhir per 12 Juni pukul 12.00 WIB tercatat Rp265 juta lebih. Dwika belum mau memberikan keterangan khusus soal teknis penyerahan uang. Ia hanya memberikan beberapa kalimat penjelas melalui foto tulisan yang juga ia publikasikan melalui Twitter.
Dengan total 2.427 (Dua Ribu Empat Ratus Dua Puluh Tujuh) Donasi, total yang terkumpul adalah Rp 265.534.758. pic.twitter.com/REuLmJeQ4L
— Dwika Putra (@dwikaputra) 12 Juni 2016
Penggalangan dana dan penyerahan akan dilaksanakan melalui kerja sama dengan ACT dan KitaBisa.com. Menurut Dwika, data donasi bisa diakses melalui laman KitaBisa.com/bueni.
Sebelumnya, seorang pemilik warteg, Saeni, terekam kamera media menahan tangis ketika dagangannya disita aparat Satpol PP. Penyitaan dilakukan sesuai Perda Kota Serang yang melarang membuka warung makan di siang hari selama ramadan.
Saeni tak bisa mengelak karena di warugnya terdapat dua piring bekas makan pengunjung. Permohonan Saeni agar dagangannya tak dibawa Satpol PP tak digubris.
Kepada rekan-rekan sekalian. pic.twitter.com/Z9BeIptpzb
— Dwika Putra (@dwikaputra) 12 Juni 2016
Video razia di warteg Saeni disebarluas netizen melalui media sosial. Video itu akhirnya menjadi viral baik di Facebook, Twitter dan berbagai laman digital lainya.
Gagasan mengumpulkan dana dari Dwika pun mendapat sambutan positif. Dalam dua hari, donasi senilai ratusan juta rupiah berhasil dikumpulkan.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut menyumbang untuk Saeni (Eni), 53, pedagang warung tegal di Jalan Cikepuh, Pasar Rau, Kota Serang, Banten, yang dirazia Satpol PP, Rabu 8 Juni. Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan, sumbangan dititipkan kepada staf kepresidenan yang mendatangi langsung kediaman Saeni, Sabtu 11 Juni.
"Jadi melalui staf Istana, khusus untuk Ibu itu yang kemarin ramai dibicarakan di media sosial," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (13/6/2016).
Sayangnya, Johan tak tahu berapa nominal yang diberikan Jokowi. Ia juga enggan membicarakan tanggapan Presiden soal razia warung makan di bulan Ramadan yang belakangan menjadi buah bibir ini.
"Kalau tanggapan tanya kepada Mendagri (Tjahjo Kumolo)," tegas mantan Plt Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi itu.
(
Baca: Resmi Ditutup, Donasi untuk Bu Eni Menembus Rp265 Juta)
Penggalangan dana digagas seorang netizen Dwika Putra. Ia mulai membuka rekening khusus donasi per 10 Juni. Laporan dana masuk selalu ia perbarui melalui akun
Twitter @dwikaputra.
Total dana yang didapat hingga pengumpulan akhir per 12 Juni pukul 12.00 WIB tercatat Rp265 juta lebih. Dwika belum mau memberikan keterangan khusus soal teknis penyerahan uang. Ia hanya memberikan beberapa kalimat penjelas melalui foto tulisan yang juga ia publikasikan melalui
Twitter.
Penggalangan dana dan penyerahan akan dilaksanakan melalui kerja sama dengan ACT dan KitaBisa.com. Menurut Dwika, data donasi bisa diakses melalui laman KitaBisa.com/bueni.
Sebelumnya, seorang pemilik warteg, Saeni, terekam kamera media menahan tangis ketika dagangannya disita aparat Satpol PP. Penyitaan dilakukan sesuai Perda Kota Serang yang melarang membuka warung makan di siang hari selama ramadan.
Saeni tak bisa mengelak karena di warugnya terdapat dua piring bekas makan pengunjung. Permohonan Saeni agar dagangannya tak dibawa Satpol PP tak digubris.
Video razia di warteg Saeni disebarluas netizen melalui media sosial. Video itu akhirnya menjadi viral baik di
Facebook, Twitter dan berbagai laman digital lainya.
Gagasan mengumpulkan dana dari Dwika pun mendapat sambutan positif. Dalam dua hari, donasi senilai ratusan juta rupiah berhasil dikumpulkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)