Suasana Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudlotut Tholibin, di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq.
Suasana Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudlotut Tholibin, di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq.

Penganiayaan Siswa dengan Senjata Tajam, Kepala MI: Kami Tidak Tahu Apa-apa

Daviq Umar Al Faruq • 01 November 2023 17:50
Malang: Seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudlotut Tholibin, di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berinisial R, 10, mengalami luka sobek di bagian pipi usai bertengkar dengan teman sekolahnya. Pihak sekolah menyebutkan bahwa insiden itu terjadi di luar lingkungan madrasah.
 
Kepala MI Roudlotut Tholibin, Muflichatul Mukarromah, mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, hanya ada tiga orang guru yang masih berada di sekolah. Ia mengaku bahwa pertengkaran yang menyebabkan korban luka itu terjadi di luar jam sekolah.
 
"Kondisi itu di luar madrasah. Jadi kita sudah tidak tahu dan jamnya sudah jam pulang. Sudah tidak di bawah kendali kita atau di bawah pemantauan kita karena sudah di luar lembaga dan jamnya juga sudah jam pulang. Jadi kita enggak tahu apa-apa," katanya, Rabu, 1 November 2023.

Berdasarkan penelusuran pihak sekolah, peristiwa pertengkaran antarsiswa itu bermula saat salat zuhur di sekitar masjid sekolah. Mukarromah mengaku bahwa pertengkaran itu sebenarnya telah dilerai.
 
"Kita berpikir setelah dilerai ya sudah. Ternyata masih ada kelanjutannya dan kita enggak tahu. Tahu-tahu ada informasi dari bapak ibu wali murid yang ada di bawah, yang jemput anaknya," bebernya.
 
Baca juga: Polisi Dalami Perkelahian Siswa MI Bersenjata Tajam di Malang

Mukarromah menerangkan, saat kejadian berlangsung, sekolah dalam kondisi yang cukup sepi. Pasalnya hanya tinggal sekitar 10 siswa yang masih berada di sekolah. Sementara siswa lainnya mayoritas sudah pulang.
 
"Ketika ada laporan seperti itu, kita datang, sudah enggak ada kejadian apa pun. Kalau menurut informasi dari anak-anak, tidak ada hal-hal pengeroyokan. Ada beberapa wali murid yang saya tanyai dan juga ada beberapa anak-anak. Tidak ada pengeroyokan sama sekali," jelasnya.
 
Mukarromah mengaku, berdasarkan informasi yang ia terima, pertengkaran ini hanya melibatkan dua siswa, yakni korban R yang masih duduk di bangku kelas IV SD dan temannya berinisial H kelas V SD.
 
"Sebenarnya bukan perkelahian, lebih kepada pertengkaran. Awalnya percekcokan mulut, saya lihatnya dari saksi-saksi," imbuh dia.
 
Sebelumnya, Kapolsek Dau, Kompol Triwik Winarni, mengatakan, peristiwa pertengkaran antarsiswa itu terjadi pada Selasa siang, 31 Oktober 2023 sekitar pukul 13.00 WIB. Peristiwa ini telah dilaporkan ke polisi oleh ayah korban, CP, 31, beberapa saat setelah kejadian.
 
"Menurut informasi, diduga terlapor mengajak berkelahi korban namun tidak ditanggapi. Ketika korban pergi, pelaku mengejar dengan membawa cutter. Tapi apakah itu disengaja atau tidak, atau karena dia dikejar lari terus kecoret atau bagaimana ya nanti kita dalami lagi," ucapnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan