Tangerang: Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, menaruh perhatian khusus kepada Engky, 33, yang memiliki penyakit lymphedema atau pembengkakan tungkai di kakinya, serta obesitas hingga 200 kilogram. Dia meminta RSUD Kabupaten Tangerang memberi penanganan khusus terhadap pasien tersebut.
"Sudah dikomunikasikan dengan pihak rumah sakit, untuk mempersiapkan dan memberikan pemantauan terhadap pasien obesitas, agar kondisinya bisa tetap terjaga dan terkontrol dengan baik," kata Al Muktabar, Selasa, 9 Januari 2024.
Selain itu, Al Muktabar meminta kepada seluruh layanan fasilitas kesehatan di Provinsi Banten untuk dapat mendata secara rinci warga yang memiliki potensi gejala obesitas, guna menghindari potensi resiko kematian. Pasalnya dua kasus pasien obesitas di Kota Tangerang beberapa lalu berujung pada risiko meninggal yang dialami pasien.
"Koordinasi dengan fasilitas kesehatan juga kami lakukan, supaya dapat memberikan pemantauan terhadap masyarakat-masyarakat yang mengalami gejala obesitas," jelasnya.
Al Muktabar mengimbau kepada masyarakat agar dapat menerapkan pola hidup sehat dalam kegiatan sehari-hari demi menghindari penyakit obesitas.
"Kebetulan istri saya adalah guru besar Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia (UI) dan kami sering mendiskusikan hal ini karena perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Karena obesitas itu kan menyangkut perilaku hidup dalam sehari-hari. Jadi masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan dan rajin berolahraga," ungkapnya.
Sebelumnya Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kabupaten Tangerang, Mohamad Rifki, mengatakan Engky, 33, yang mengalami obesitas hingga 200 kilogram pun memiliki penyakit lymphedema atau pembengkakan tungkai di kakinya. Saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap kakinya tersebut.
"Untuk keadaan penyakit lymphedema disebabkan oleh penyumbatan di pembuluh getah bening pada kaki kirinya itu masih dalam tahapan pemeriksaan tim dokter," ujarnya, Selasa, 9 Januari 2024.
Rifki menuturkan, saat ini upaya sementara yang dilakukan oleh pihaknya untuk mengurangi berat badan pasien sebagai mengurangi beban kakinya.
"Untuk penyakit penyerta kita belum tahu, kita akan cek semuanya. Kalau bisa tangani, akan ditangani. Kalau penanganan lebih spesifik kita akan koordinasi dengan RSCM. Jadi tidak dirujuk gitu saja," jelasnya.
Rifki menambahkan, pasien lymphedema dengan obesitas itu dirawat sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Tangerang: Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, menaruh perhatian khusus kepada Engky, 33, yang memiliki
penyakit lymphedema atau pembengkakan tungkai di kakinya, serta
obesitas hingga 200 kilogram. Dia meminta RSUD Kabupaten Tangerang memberi penanganan khusus terhadap pasien tersebut.
"Sudah dikomunikasikan dengan pihak rumah sakit, untuk mempersiapkan dan memberikan pemantauan terhadap pasien obesitas, agar kondisinya bisa tetap terjaga dan terkontrol dengan baik," kata Al Muktabar, Selasa, 9 Januari 2024.
Selain itu, Al Muktabar meminta kepada seluruh layanan fasilitas kesehatan di Provinsi Banten untuk dapat mendata secara rinci warga yang memiliki potensi gejala obesitas, guna menghindari potensi resiko kematian. Pasalnya dua kasus pasien obesitas di Kota Tangerang beberapa lalu berujung pada risiko meninggal yang dialami pasien.
"Koordinasi dengan fasilitas kesehatan juga kami lakukan, supaya dapat memberikan pemantauan terhadap masyarakat-masyarakat yang mengalami gejala obesitas," jelasnya.
Al Muktabar mengimbau kepada masyarakat agar dapat menerapkan pola hidup sehat dalam kegiatan sehari-hari demi menghindari penyakit obesitas.
"Kebetulan istri saya adalah guru besar Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia (UI) dan kami sering mendiskusikan hal ini karena perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Karena obesitas itu kan menyangkut perilaku hidup dalam sehari-hari. Jadi masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan dan rajin berolahraga," ungkapnya.
Sebelumnya Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kabupaten Tangerang, Mohamad Rifki, mengatakan Engky, 33, yang mengalami obesitas hingga 200 kilogram pun memiliki penyakit lymphedema atau pembengkakan tungkai di kakinya. Saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap kakinya tersebut.
"Untuk keadaan penyakit lymphedema disebabkan oleh penyumbatan di pembuluh getah bening pada kaki kirinya itu masih dalam tahapan pemeriksaan tim dokter," ujarnya, Selasa, 9 Januari 2024.
Rifki menuturkan, saat ini upaya sementara yang dilakukan oleh pihaknya untuk mengurangi berat badan pasien sebagai mengurangi beban kakinya.
"Untuk penyakit penyerta kita belum tahu, kita akan cek semuanya. Kalau bisa tangani, akan ditangani. Kalau penanganan lebih spesifik kita akan koordinasi dengan RSCM. Jadi tidak dirujuk gitu saja," jelasnya.
Rifki menambahkan, pasien lymphedema dengan obesitas itu dirawat sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)