Jakarta: Kejaksaan Agung diminta tak gentar dengan serangan balik dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Kejagung harus tegas menindak pihak-pihak yang terlibat dalam tindak pidana korupsi.
Pengamat politik hukum, Dedi Kurnia Syah, mengatakan untuk menghadapi serangan balik koruptor, Kejaksaan Agung (Kejagung) seharusnya semakin kencang mengusut korupsi. Salah satunya korupsi BTS 4G BAKTI yang melibatkan sejumlah nama elite politik.
“Utamanya adalah nama-nama yang sudah muncul. Misalnya politisi-politisi yang ada di DPR,” kata Dedi, Selasa, 7 November 2023.
Dedi mengatakan sepanjang sejumlah nama yang disebut di pengadilan belum disentuh Kejagung, maka serangan-serangan ke Kejagung akan terus muncul.
“Korupsi yang nilainya besar dan melibatkan DPR biasanya dilakukan kolektif. Misalnya saja kasus korupsi e-KTP yang dilakukan secara kolektif,” ungkap Dedi.
Jika ingin melawan serangan balik ke Kejagung ini, menurut Dedi, hal yang harus dilakukan adalah tidak takut untuk mengusut secara tuntas. “Harus dibuktikan. Kalau tidak siapa lagi yang akan percaya Kejagung,” kata Dedi.
Kejagung memiliki momentum untuk terus membangun kepercayaan publik, saat masyarakat sipil mengalami penurunan kepercayaan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Agar kepercayaan publik beralih ke Kejagung. Jangan sampai publik hilang kepercayaan (kepada lembaga penegak hukum,” papar Dedi.
Seperti diketahui, Jaksa Agung ST Burhanuddin tengah diserang lewat rumor kedekatannya dengan selebritas Celine Evangelista. Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, mengakui adanya kedekatan kekeluargaan dengan keluarga istri dari Jaksa Agung yakni Sruningwati Burhanuddin dan anak perempuannya.
Tetapi, Ketut mengatakan terdakwa kasus tambang di Sulawesi Tenggara, Amalia Sabara, hanya memanfaatkan Celine, seolah-olah bisa mengurus perkara apapun di Kejaksaan.
Jakarta:
Kejaksaan Agung diminta tak gentar dengan serangan balik dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Kejagung harus tegas menindak pihak-pihak yang terlibat dalam tindak
pidana korupsi.
Pengamat politik hukum, Dedi Kurnia Syah, mengatakan untuk menghadapi serangan balik koruptor, Kejaksaan Agung (Kejagung) seharusnya semakin kencang mengusut korupsi. Salah satunya korupsi
BTS 4G BAKTI yang melibatkan sejumlah nama elite politik.
“Utamanya adalah nama-nama yang sudah muncul. Misalnya politisi-politisi yang ada di DPR,” kata Dedi, Selasa, 7 November 2023.
Dedi mengatakan sepanjang sejumlah nama yang disebut di pengadilan belum disentuh Kejagung, maka serangan-serangan ke Kejagung akan terus muncul.
“Korupsi yang nilainya besar dan melibatkan DPR biasanya dilakukan kolektif. Misalnya saja kasus korupsi e-KTP yang dilakukan secara kolektif,” ungkap Dedi.
Jika ingin melawan serangan balik ke Kejagung ini, menurut Dedi, hal yang harus dilakukan adalah tidak takut untuk mengusut secara tuntas. “Harus dibuktikan. Kalau tidak siapa lagi yang akan percaya Kejagung,” kata Dedi.
Kejagung memiliki momentum untuk terus membangun kepercayaan publik, saat masyarakat sipil mengalami penurunan kepercayaan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Agar kepercayaan publik beralih ke Kejagung. Jangan sampai publik hilang kepercayaan (kepada lembaga penegak hukum,” papar Dedi.
Seperti diketahui, Jaksa Agung ST Burhanuddin tengah diserang lewat rumor kedekatannya dengan selebritas Celine Evangelista. Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, mengakui adanya kedekatan kekeluargaan dengan keluarga istri dari Jaksa Agung yakni Sruningwati Burhanuddin dan anak perempuannya.
Tetapi, Ketut mengatakan terdakwa kasus tambang di Sulawesi Tenggara, Amalia Sabara, hanya memanfaatkan Celine, seolah-olah bisa mengurus perkara apapun di Kejaksaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
