Batam: Sebuah kasus dugaan pelecehan seksual dilaporkan terjadi di salah sat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Sagulung, Batam. Seorang kepala sekolah pria diduga melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap staf perempuan yang baru direkrutnya.
Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau cabang Batam, Kasdianto, mengonfirmasi bahwa laporan mengenai dugaan kasus ini telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau. "Iya ada, sudah kita laporkan ke Pimpinan (Kadisdik Kepri)," katanya, Minggu, 21 Juli 2024.
Ketua Komite SMKN tersebut, Eriyadiedo, juga membenarkan informasi ini. Ia menyatakan bahwa pihak komite telah melakukan koordinasi dengan kantor cabang dinas pendidikan setempat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kejadian tersebut diduga terjadi pada 24 Juni lalu. Korban, seorang staf berinisial R yang baru dua hari bekerja di sekolah tersebut, dilaporkan mengalami pelecehan verbal dari kepala sekolah ketika guru dan siswa lain telah pulang.
"Sudah sore kali itu. Tinggal mereka berdua saja. Saat anak ini (korban) mau pulang, dia peluk dan cium korban layaknya pasangan kekasih. Korban berontak dan tak mau masuk kerja lagi. Padahal anak itu tamatan SMKN sini dan baru dua hari masuk kerja sebagai staf di sekolah itu," ujar sumber yang tidak mau namanya disebutkan.
Dugaan kasus ini telah diketahui oleh para guru dan beberapa siswa di sekolah tersebut. Mereka berharap ada tindakan tegas untuk menjaga nama baik sekolah. Pihak kepala sekolah yang diduga terlibat belum dapat dimintai keterangan karena nomor ponselnya tidak aktif.
Batam: Sebuah kasus dugaan pelecehan seksual dilaporkan terjadi di salah sat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Sagulung, Batam. Seorang kepala sekolah pria diduga melakukan
perbuatan tidak senonoh terhadap staf perempuan yang baru direkrutnya.
Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau cabang Batam, Kasdianto, mengonfirmasi bahwa laporan mengenai dugaan kasus ini telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan
Provinsi Kepulauan Riau. "Iya ada, sudah kita laporkan ke Pimpinan (Kadisdik Kepri)," katanya, Minggu, 21 Juli 2024.
Ketua Komite SMKN tersebut, Eriyadiedo, juga membenarkan informasi ini. Ia menyatakan bahwa pihak komite telah melakukan koordinasi dengan kantor cabang dinas pendidikan setempat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kejadian tersebut diduga terjadi pada 24 Juni lalu. Korban, seorang staf berinisial R yang baru dua hari bekerja di sekolah tersebut, dilaporkan mengalami pelecehan verbal dari kepala sekolah ketika guru dan siswa lain telah pulang.
"Sudah sore kali itu. Tinggal mereka berdua saja. Saat anak ini (korban) mau pulang, dia peluk dan cium korban layaknya pasangan kekasih. Korban berontak dan tak mau masuk kerja lagi. Padahal anak itu tamatan SMKN sini dan baru dua hari masuk kerja sebagai staf di sekolah itu," ujar sumber yang tidak mau namanya disebutkan.
Dugaan kasus ini telah diketahui oleh para guru dan beberapa siswa di sekolah tersebut. Mereka berharap ada tindakan tegas untuk menjaga nama baik sekolah. Pihak kepala sekolah yang diduga terlibat belum dapat dimintai keterangan karena nomor ponselnya tidak aktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
