Banjarmasin: Korban tewas akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda 11 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, pertengahan Januari lalu, sebanyak 35 orang.
Hingga kini, beberapa wilayah di Kabupaten Banjar dan Barito Kuala masih terendam banjir meski kondisi genangan banjir berangsur surut.
Jumlah korban ini termasuk korban tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut, serta korban longsor sembilan orang pekerja tambang batubara di Kabupaten Tanah Bumbu.
"Total korban tewas akibat bencana di Kalsel mencapai 35 orang. Kerugian lain berupa kerusakan infrastruktur dan ekonomi masyarakat juga sangat besar lebih dari satu triliun rupiah," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Mujiyat, Minggu, 7 Februari 2021.
Saat ini, kondisi banjir di sebagian besar wilayah sudah surut dan warga serta pemerintah daerah disibukkan upaya pemulihan kerusakan pascabencana. Pantauan di lapangan, banjir masih terjadi di sejumlah wilayah dataran rendah dan rawa di Kabupaten Banjar dan Barito Kuala. Namun, ketinggian air sudah semakin surut.
Baca juga: Perjalanan KA di Semarang Masih Dialihkan
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor bersama instansi terkait juga terus melakukan pemantauan dan penyaluran bantuan kepada warga korban banjir di lapangan. BPBD Kalsel mencatat banjir besar dan tanah longsor di Kalsel merendam sebanyak 101.706 rumah yang dihuni 176.290 keluarga atau 633.723 jiwa.
Kemudian jumlah warga yang masih mengungsi sebanyak 23 ribu jiwa. Di Kabupaten Banjar jumlah warga terdampak bencana sebanyak 60.654 keluarga atau 275.905 jiwa dan di Barito Kuala 18.683 keluarga atau 59.196 jiwa.
Banjir dan longsor juga menyebabkan 1.418 sekolah, 847 tempat ibadah, serta 134 buah bangunan sarana kesehatan rusak. Di sektor pertanian, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kalsel mencatat kerusakan lahan pertanian mencapai 91 ribu hektarw.
Kalsel kehilangan potensi panen lebih dari 200 ribu ton padi. Sebagian petani terpaksa memanen padi lebih awal untuk menghindari kerugian lebih besar. (Denny Susanto)
Banjarmasin: Korban tewas akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda 11 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, pertengahan Januari lalu,
sebanyak 35 orang.
Hingga kini, beberapa wilayah di Kabupaten Banjar dan Barito Kuala masih terendam banjir meski kondisi genangan banjir berangsur surut.
Jumlah korban ini termasuk korban tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut, serta korban longsor sembilan orang pekerja tambang batubara di Kabupaten Tanah Bumbu.
"Total korban tewas akibat bencana di Kalsel mencapai 35 orang. Kerugian lain berupa kerusakan infrastruktur dan ekonomi masyarakat juga sangat besar lebih dari satu triliun rupiah," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Mujiyat, Minggu, 7 Februari 2021.
Saat ini, kondisi banjir di sebagian besar wilayah sudah surut dan warga serta pemerintah daerah disibukkan upaya pemulihan kerusakan pascabencana. Pantauan di lapangan, banjir masih terjadi di sejumlah wilayah dataran rendah dan rawa di Kabupaten Banjar dan Barito Kuala. Namun, ketinggian air sudah semakin surut.
Baca juga:
Perjalanan KA di Semarang Masih Dialihkan
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor bersama instansi terkait juga terus melakukan pemantauan dan penyaluran bantuan kepada warga korban banjir di lapangan. BPBD Kalsel mencatat banjir besar dan tanah longsor di Kalsel merendam sebanyak 101.706 rumah yang dihuni 176.290 keluarga atau 633.723 jiwa.
Kemudian jumlah warga yang masih mengungsi sebanyak 23 ribu jiwa. Di Kabupaten Banjar jumlah warga terdampak bencana sebanyak 60.654 keluarga atau 275.905 jiwa dan di Barito Kuala 18.683 keluarga atau 59.196 jiwa.
Banjir dan longsor juga menyebabkan 1.418 sekolah, 847 tempat ibadah, serta 134 buah bangunan sarana kesehatan rusak. Di sektor pertanian, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kalsel mencatat kerusakan lahan pertanian mencapai 91 ribu hektarw.
Kalsel kehilangan potensi panen lebih dari 200 ribu ton padi. Sebagian petani terpaksa memanen padi lebih awal untuk menghindari kerugian lebih besar. (Denny Susanto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)