Yogyakarta: Semakin langkanya tontonan yang ramah terhadap anak-anak di Indonesia, memantik Balai Media Kebudayaan melalui IndonesianaTV memproduksi tontonan anak berupa film pendek fiksi dan dokumentar dalam program Layar Anak Indonesiana (LAI).
LAI mencoba mengisi kelangkaan produksi film untuk anak sekaligus mengangkat keragaman cerita dan talenta dari berbagai kota di Indonesia. Setiap film membawa keunikan dan ragam seni budaya yang menghidupinya. Tujuannya memperkenalkan objek pemajuan kebudayaan dan menanamkan pendidikan karakter, nilai budaya, dan kearifan lokal pada anak.
Harapannya program Layar Anak Indonesiana dapat menjadi batu pijakan yang merangsang kemunculan film-film anak Indonesia dengan cerita dan kualitas penggarapan yang semaikin baik.
“Balai Media Kebudayaan berkomitmen untuk mengawal program-program unggulan Indonesiana.TV, salah satunya Layar Anak Indonesiana ini. Para sineas boleh bersiap-siap karena open call Layar Anak Indonesiana akan ada lagi tahun depan,” kata Kepala Balai Media Kebudayaan Retno Raswaty, Rabu, 29 November 2023.
Hadirnya film anak semakin melengkapi deretan layar lebar yang disajikan JAFF hingga turut menjadi ajang apresiasi dan literasi film bagi siswa siswi Kota Yogyakarta. Mereka pun diundang secara khusus untuk menyaksikan pemutaran perdana 5 film Layar Anak Indonesiana pada 26 November 2023 di JAFF.
Siswa siswi tersebut antara lain mewakili SD Muhammadiyah Demangan, SD Negeri Klitren, SD Negeri Bhayangkara, SD Negeri Demangan, SD Muhammadiyah Sapen I, SD Muhammadiyah Sagan, SD Negeri Serayu, SD Negeri Ungaran, dan SD Negeri Sagan.
“Sudah sejak lama kami ingin mengundang anak-anak di Jogja untuk datang ke bioskop agar tumbuh minat menonton sejak usia dini. Itu makanya kami di JAFF gembira sekali dapat bekerja sama dengan Balai Media Kebudayaan dan Indonesiana.TV sehingga ratusan anak sekolah bisa berkunjung ke sini,” ungkap Festival Director JAFF Ifa Isfansyah.
Daud Nugraha, sutradara Ijo dan Emas berharap ke depan akan lebih banyak lagi film cerita anak yang diproduksi dengan beragam kreativitas dan keunikan. Karena dengan cara itu jugalah maka regenerasi sineas muda di Indonesia akan jauh lebih memiliki karakter dalam setiap karya-karya filmnya.
Kehadiran Layar Anak Indonesiana di Jogja NETPAC-Asian Film Festival (JAFF) 2023 diawali dengan proses seleksi 20 proposal film yang dianggap memiliki keunikan dan daya tarik bagi anak. Selama pembuatan filmnya, para sineas didampingi oleh tim mentor IndonesianaTV.
Dari 20 film yang dihasilkan program LAI, 10 film kategori fiksi diajukan kepada ke-18 untuk dikurasi. Hasilnya, lima film dinyatakan lolos official selection JAFF ke-18 yang dihelat di Cinema XXI, The Premiere, Yogyakarta.
Lima film tersebut, yaitu Perahu Kertas Hao You yang disutradarai Riqhi Alvin Sani (Pontianak), Mlethek yang disutradarai Wahyu Agung Prasetyo (Yogyakarta), Serdadu Apel Emas yang disutradarai Lingga G. Permadie (Malang), Ndogmu dan Ndogku yang disutradarai Kelik S. Nugroho (Yogyakarta), serta Ijo dan Emas yang disutradarai Daud Nugraha (Bandung).
Kelima film tersebut memiliki ragam gaya cerita yang unik. “Keragaman ide cerita dan gaya eksekusi produksi ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi tim penyeleksi” ujar Rina Damayanti, Koordinator Program Layar Anak Indonesiana.
Film-film LAI yang terpilih dalam Program Official Selection JAFF menandakan adanya pencapaian dalam hal kualitas dan diharapkan nantinya juga bisa diputar dalam berbagai festival lain baik nasional maupun internasional.
Yogyakarta: Semakin langkanya tontonan yang ramah terhadap anak-anak di Indonesia, memantik Balai Media Kebudayaan melalui IndonesianaTV memproduksi tontonan anak berupa film pendek fiksi dan dokumentar dalam program
Layar Anak Indonesiana (LAI).
LAI mencoba mengisi kelangkaan produksi film untuk anak sekaligus mengangkat keragaman cerita dan talenta dari berbagai kota di Indonesia. Setiap film membawa keunikan dan ragam seni budaya yang menghidupinya. Tujuannya memperkenalkan objek pemajuan kebudayaan dan menanamkan pendidikan karakter, nilai budaya, dan kearifan lokal pada anak.
Harapannya program Layar Anak Indonesiana dapat menjadi batu pijakan yang merangsang kemunculan film-film anak Indonesia dengan cerita dan kualitas penggarapan yang semaikin baik.
“Balai Media Kebudayaan berkomitmen untuk mengawal program-program unggulan Indonesiana.TV, salah satunya Layar Anak Indonesiana ini. Para sineas boleh bersiap-siap karena open call Layar Anak Indonesiana akan ada lagi tahun depan,” kata Kepala Balai Media
Kebudayaan Retno Raswaty, Rabu, 29 November 2023.
Hadirnya film anak semakin melengkapi deretan layar lebar yang disajikan JAFF hingga turut menjadi ajang apresiasi dan literasi film bagi siswa siswi
Kota Yogyakarta. Mereka pun diundang secara khusus untuk menyaksikan pemutaran perdana 5 film Layar Anak Indonesiana pada 26 November 2023 di JAFF.
Siswa siswi tersebut antara lain mewakili SD Muhammadiyah Demangan, SD Negeri Klitren, SD Negeri Bhayangkara, SD Negeri Demangan, SD Muhammadiyah Sapen I, SD Muhammadiyah Sagan, SD Negeri Serayu, SD Negeri Ungaran, dan SD Negeri Sagan.
“Sudah sejak lama kami ingin mengundang anak-anak di Jogja untuk datang ke bioskop agar tumbuh minat menonton sejak usia dini. Itu makanya kami di JAFF gembira sekali dapat bekerja sama dengan Balai Media Kebudayaan dan Indonesiana.TV sehingga ratusan anak sekolah bisa berkunjung ke sini,” ungkap Festival Director JAFF Ifa Isfansyah.
Daud Nugraha, sutradara Ijo dan Emas berharap ke depan akan lebih banyak lagi film cerita anak yang diproduksi dengan beragam kreativitas dan keunikan. Karena dengan cara itu jugalah maka regenerasi sineas muda di Indonesia akan jauh lebih memiliki karakter dalam setiap karya-karya filmnya.
Kehadiran Layar Anak Indonesiana di Jogja NETPAC-Asian Film Festival (JAFF) 2023 diawali dengan proses seleksi 20 proposal film yang dianggap memiliki keunikan dan daya tarik bagi anak. Selama pembuatan filmnya, para sineas didampingi oleh tim mentor IndonesianaTV.
Dari 20 film yang dihasilkan program LAI, 10 film kategori fiksi diajukan kepada ke-18 untuk dikurasi. Hasilnya, lima film dinyatakan lolos official selection JAFF ke-18 yang dihelat di Cinema XXI, The Premiere, Yogyakarta.
Lima film tersebut, yaitu Perahu Kertas Hao You yang disutradarai Riqhi Alvin Sani (Pontianak), Mlethek yang disutradarai Wahyu Agung Prasetyo (Yogyakarta), Serdadu Apel Emas yang disutradarai Lingga G. Permadie (Malang), Ndogmu dan Ndogku yang disutradarai Kelik S. Nugroho (Yogyakarta), serta Ijo dan Emas yang disutradarai Daud Nugraha (Bandung).
Kelima film tersebut memiliki ragam gaya cerita yang unik. “Keragaman ide cerita dan gaya eksekusi produksi ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi tim penyeleksi” ujar Rina Damayanti, Koordinator Program Layar Anak Indonesiana.
Film-film LAI yang terpilih dalam Program Official Selection JAFF menandakan adanya pencapaian dalam hal kualitas dan diharapkan nantinya juga bisa diputar dalam berbagai festival lain baik nasional maupun internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)