Bandung: Tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yaitu Golkar, Gerindra dan PSI sepakat untuk berkoalisi di Pilwalkot Bandung 2024. Koalisi tersebut terbentuk sesuai arahan dewan pimpinan pusat masing-masing partai untuk meneruskan Koalisi Indonesia Maju ditingkat Kota Bandung.
"Ini arahan dari DPP partai kami untuk membangun dan meneruskan koalisi Indonesia Maju ditingkat pusat, dan sekarang di kota. Resmi berkoalisi," ujar Ketua DPD Golkar Kota Bandung, Edwin Sanjaya, usai pertemuan dengan Gerindra dan PSI di Hotel Homan, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 23 Mei 2024.
Edwin mengaku, sebelumnya kerap berkomunikasi dengan Gerindra dan PSI terkait arahan dari pusat tersebut hingga terjadinya kesepakatan untuk berkoalisi. Kesepakatan tersebut pun dikuatkan dengan nota kesepahaman untuk memenangkan Pilwakot Bandung 2024.
"Kalau koalisi ini solid, bekerjasama tentunya peluang untuk menang insyaallah ada didepan kita," sahutnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bandung, Toni Wijaya mengatakan bahwa, kesepakatan koalisi yang terjalin merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan-pertemuan sebelumnya.
"Kemarin dengan koalisi ini di Pilpres, Kota Bandung menang 50 persen lebih. Nah di Pilwakot ini kita juga yakin bisa menang," kata Toni ditempat yang sama.
Dia pun tak menampik jika, koalisi Gerindra, Golkar, dan PSI merupakan instruksi dari DPP demi memenangkan Pilkada khususnya di Kota Bandung.
"Koalisi hari merupakan lanjutan dari pertemuan beberapa kali, kami merasa ada kecocokan,dan memang ada perintah dari DPP," ujar Toni.
Hal itu pun senada dengan Ketua PSI Kota Bandung, Yoel Yosafat mengatakan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) memang didorong untuk terbentuk di tingkat daerah. Terlebih, lanjutnya, tiga partai ini intens berkomunikasi sehingga memudahkan untuk mentukan arah politik di Pilwalkot Bandung.
'Kita sering berinteraksi sejak pilpres, ini menyenangkan bagi kita, ini lanjut ke Pilkada. Kalau ada KIM di Kota kabupaten akan lebih mudah juga untuk menjalankan program pemerintah.Percepatan buat kemajuan kota bandung. Hal itu kita sambut dan ternyata Chemistry itu kita dapat, kita punya keinginan yang sama, dan akhirnya hari ini kejadian," pungkas Yoel.
Hingga kini, telah terdapat dua koalisi menjelang Pilwakot Bandung 2024. Sebelumnya, Partai NasDem dan PKS telah mencapai kesepakatan berkoalisi dan sudah bisa mengusung pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bandung karena telah mengantongi 17 kursi di DPRD Kota Bandung (PKS 11 kursi dan NasDem 6 kursi).
Sedangkan koalisi selanjutnya yang baru dibentuk memiliki 18 kursi yakni Golkar dengan 7 kursi, Gerindra 7 kursi dan PSI memiliki 4 kursi. Jumlah tersebut pun sudah bisa mengusung paslon, karena batas maksimal kursi yang dimiliki partai yaitu 10 kursi di legislatif.
Bandung: Tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yaitu Golkar, Gerindra dan PSI sepakat untuk berkoalisi di
Pilwalkot Bandung 2024. Koalisi tersebut terbentuk sesuai arahan dewan pimpinan pusat masing-masing partai untuk meneruskan Koalisi Indonesia Maju ditingkat Kota Bandung.
"Ini arahan dari DPP partai kami untuk membangun dan meneruskan koalisi Indonesia Maju ditingkat pusat, dan sekarang di kota. Resmi berkoalisi," ujar Ketua
DPD Golkar Kota Bandung, Edwin Sanjaya, usai pertemuan dengan Gerindra dan PSI di Hotel Homan, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 23 Mei 2024.
Edwin mengaku, sebelumnya kerap berkomunikasi dengan Gerindra dan PSI terkait arahan dari pusat tersebut hingga terjadinya kesepakatan untuk berkoalisi. Kesepakatan tersebut pun dikuatkan dengan nota kesepahaman untuk memenangkan Pilwakot Bandung 2024.
"Kalau koalisi ini solid, bekerjasama tentunya peluang untuk menang insyaallah ada didepan kita," sahutnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bandung, Toni Wijaya mengatakan bahwa, kesepakatan koalisi yang terjalin merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan-pertemuan sebelumnya.
"Kemarin dengan koalisi ini di Pilpres, Kota Bandung menang 50 persen lebih. Nah di Pilwakot ini kita juga yakin bisa menang," kata Toni ditempat yang sama.
Dia pun tak menampik jika, koalisi Gerindra, Golkar, dan PSI merupakan instruksi dari DPP demi memenangkan Pilkada khususnya di Kota Bandung.
"Koalisi hari merupakan lanjutan dari pertemuan beberapa kali, kami merasa ada kecocokan,dan memang ada perintah dari DPP," ujar Toni.
Hal itu pun senada dengan Ketua PSI Kota Bandung, Yoel Yosafat mengatakan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) memang didorong untuk terbentuk di tingkat daerah. Terlebih, lanjutnya, tiga partai ini intens berkomunikasi sehingga memudahkan untuk mentukan arah politik di Pilwalkot Bandung.
'Kita sering berinteraksi sejak pilpres, ini menyenangkan bagi kita, ini lanjut ke Pilkada. Kalau ada KIM di Kota kabupaten akan lebih mudah juga untuk menjalankan program pemerintah.Percepatan buat kemajuan kota bandung. Hal itu kita sambut dan ternyata Chemistry itu kita dapat, kita punya keinginan yang sama, dan akhirnya hari ini kejadian," pungkas Yoel.
Hingga kini, telah terdapat dua koalisi menjelang Pilwakot Bandung 2024. Sebelumnya, Partai NasDem dan PKS telah mencapai kesepakatan berkoalisi dan sudah bisa mengusung pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bandung karena telah mengantongi 17 kursi di DPRD Kota Bandung (PKS 11 kursi dan NasDem 6 kursi).
Sedangkan koalisi selanjutnya yang baru dibentuk memiliki 18 kursi yakni Golkar dengan 7 kursi, Gerindra 7 kursi dan PSI memiliki 4 kursi. Jumlah tersebut pun sudah bisa mengusung paslon, karena batas maksimal kursi yang dimiliki partai yaitu 10 kursi di legislatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)