Banda Aceh: Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bireuen, Aceh, mengakibatkan banjir. Banjir mengakibatkan terendamnya 3.458 rumah dan 1.199 warga terpaksa mengungsi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, mengatakan, banjir yang melanda wilayah tersebut telah terjadi sejak Kamis malam, 25 Januari 2024.
"Ada tiga kecamatan yang terendamm banjir yaitu Kecamatan Jeunieb, Peulimbang, dan Pandrah," kata Ilyas, Senin, 29 Januari 2024.
Ilyas menerangkan, sebanyak 3.458 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian 30-100 sentimeter. Selain itu, banjir juga merendam 32 hektare sawah. Saat ini, sebanyak 1.199 masyarakat yang terdampak banjir masih mengungsi di 11 titik pengungsian di 9 desa.
"Tidak ada korban jiwa akibat banjir ini," ujarnya.
BPBD Kabupaten Bireuen telah melakukan pemantauan, pendataan, dan pelaporan. Pemerintah daerah juga telah melakukan rapat koordinasi untuk menunggu kedatangan logistik dari Dinas Sosial Aceh.
"Kondisi terakhir masyarakat masih berada di titik pengungsian yang didirikan oleh perangkat desa masing-masing," jelasnya.
Banda Aceh: Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bireuen, Aceh, mengakibatkan banjir.
Banjir mengakibatkan terendamnya 3.458 rumah dan 1.199 warga terpaksa mengungsi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (
BPBA), Ilyas, mengatakan, banjir yang melanda wilayah tersebut telah terjadi sejak Kamis malam, 25 Januari 2024.
"Ada tiga kecamatan yang terendamm banjir yaitu Kecamatan Jeunieb, Peulimbang, dan Pandrah," kata Ilyas, Senin, 29 Januari 2024.
Ilyas menerangkan, sebanyak 3.458 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian 30-100 sentimeter. Selain itu, banjir juga merendam 32 hektare sawah. Saat ini, sebanyak 1.199 masyarakat yang terdampak banjir masih mengungsi di 11 titik pengungsian di 9 desa.
"Tidak ada korban jiwa akibat banjir ini," ujarnya.
BPBD Kabupaten Bireuen telah melakukan pemantauan, pendataan, dan pelaporan. Pemerintah daerah juga telah melakukan rapat koordinasi untuk menunggu kedatangan logistik dari Dinas Sosial Aceh.
"Kondisi terakhir masyarakat masih berada di titik pengungsian yang didirikan oleh perangkat desa masing-masing," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)