Kudus: Banjir yang terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai surut. ribuan pengungsi mulai meninggalkan pengungsian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir, mengatakan sejak Minggu, 24 Maret 2024, pengungsi mulai kembali ke rumah lantaran ketinggian air yang merendam wilayah permukiman makin surut.
“Hari ini pemulangan (pengungsi) yang terakhir. Sudah sejak Minggu kemarin sudah pada pulang. Alasannya, ya karena banjir sudah mulai surut, mereka mau bersih-bersih rumah. Sudah tidak betah di pengungsian,” ujar Mundir, Selasa, 26 Maret 2024.
Saat ini genangan air tinggal menyisakan di jalan-jalan. Sementara wilayah permukiman sudah mulai mengering karena posisi rumah warga lebih tinggi dari badan jalan.
“Ya memang akses jalan sudah bisa di lalui, tapi masih ada genangan. Seperti di Dukuh Karanganyar Desa Payaman, itu paling di jalan tinggal 10 sentimeter. Di sisi lain, hujan ini kan sudah tidak turun sejak lima hari yang lalu,” kata Mundir.
Banjir yang melanda Kota Kretek beberapa waktu lalu lantaran tingginya curah hujan, sehingga terjadi peningkatan debit air sungai. Sungai Piji, sungai Dawe, dan sungai Logung serta sungai Kaligelis yang muaranya di sungai Wulan meluap sehingga air melimpas hingga permukiman.
“Terus air yang dari Bendungan Wilalung lewat pintu 8 keluar ke Juwana, (airnya) bersatu dari (sungai yang berhulu) Muria. Sementara sungai yang ke Jepara mengalami pendangkalan dan penyempitan. Jadi banjir di Kudus kemarin tidak seperti di Demak yang murni disebabkan tanggul jebol,” jelas Mundir.
Kudus: Banjir yang terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah,
mulai surut. ribuan pengungsi mulai meninggalkan pengungsian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir, mengatakan sejak Minggu, 24 Maret 2024, pengungsi mulai kembali ke rumah lantaran ketinggian air yang merendam wilayah permukiman makin surut.
“Hari ini pemulangan (pengungsi) yang terakhir. Sudah sejak Minggu kemarin sudah pada pulang. Alasannya, ya karena banjir sudah mulai surut, mereka mau bersih-bersih rumah. Sudah tidak betah di pengungsian,” ujar Mundir, Selasa, 26 Maret 2024.
Saat ini genangan air tinggal menyisakan di jalan-jalan. Sementara wilayah permukiman sudah mulai mengering karena posisi rumah warga lebih tinggi dari badan jalan.
“Ya memang akses jalan sudah bisa di lalui, tapi masih ada genangan. Seperti di Dukuh Karanganyar Desa Payaman, itu paling di jalan tinggal 10 sentimeter. Di sisi lain, hujan ini kan sudah tidak turun sejak lima hari yang lalu,” kata Mundir.
Banjir yang melanda Kota Kretek beberapa waktu lalu lantaran tingginya curah hujan, sehingga terjadi peningkatan debit air sungai. Sungai Piji, sungai Dawe, dan sungai Logung serta sungai Kaligelis yang muaranya di sungai Wulan meluap sehingga air melimpas hingga permukiman.
“Terus air yang dari Bendungan Wilalung lewat pintu 8 keluar ke Juwana, (airnya) bersatu dari (sungai yang berhulu) Muria.
Sementara sungai yang ke Jepara mengalami pendangkalan dan penyempitan. Jadi banjir di Kudus kemarin tidak seperti di Demak yang murni disebabkan tanggul jebol,” jelas Mundir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)