Apel penutupan operasi SAR korban longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, pada Sabtu (13/7). (ANTARA/Zulkifli Polimengo)
Apel penutupan operasi SAR korban longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, pada Sabtu (13/7). (ANTARA/Zulkifli Polimengo)

Operasi SAR Ditutup, 15 Korban Longsor Tambang di Gorontalo Masih Hilang

Antara • 14 Juli 2024 17:32
Gorontalo: Operasi SAR di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo resmi ditutup pada hari ketujuh.
 
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto mengatakan sampai dengan ditutupnya operasi SAR di hari ketujuh ini, korban yang ditemukan meninggal tercatat sejumlah 27 orang, korban selamat 283 dan masih dalam pencarian 15 orang.
 
"Total jumlah korban dalam bencana tanah longsor tambang rakyat Suwawa Timur ini sebanyak 325 orang," katanya di Gorontalo, Sabtu, 13 Juli 2024.

Sebelum melakukan penutupan operasi SAR, pihaknya bersama dengan pemerintah daerah (pemda) setempat dan unsur terkait lainnya, melaksanakan rapat koordinasi dengan sejumlah keluarga korban longsor yang masuk daftar 15 orang dalam pencarian.
 
Baca: Keluarga Korban Longsor Tambang Gorontalo Kecewa Operasi SAR Ditutup

Setelah rapat, pihak keluarga korban dan pemda yang dihadiri Bupati Bone Bolango melakukan penandatanganan surat pernyataan kesepakatan penutupan operasi SAR.
 
Meskipun telah ditutup, pihaknya bersama instansi terkait lainnya kembali akan melakukan evakuasi jika ada tanda-tanda atau informasi dari warga yang akurat tentang korban yang ditemukan.
 
"Apabila ada tanda-tanda ditemukan korban di lokasi kejadian dengan data yang akurat, maka kami akan melaksanakan evakuasi terhadap korban tersebut," katanya.
 
Bupati Bone Bolango Merlan Uloli mengatakan setelah posko SAR terpadu dibongkar, pemerintah akan kembali membangun pos pengaduan yang berfungsi untuk menerima informasi dari keluarga korban, serta pos pengawasan yang berfungsi mengawasi warga yang akan melakukan aktivitas di kawasan tambang rakyat tersebut.
 
"Untuk sementara masyarakat dilarang melakukan aktivitas pertambangan di atas. Hal ini demi keselamatan warga, karena di lokasi masih sering terjadi longsor yang membahayakan jiwa," imbuhnya
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan