Palembang: Vaksinasi covid-19 dosis penguat (booster) kedua sudah mulai dilakukan oleh pemerintah pusat. Penerima vaksinasi booster kedua itu difokuskan bagi sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
Namun, Sumatra Selatan belum melaksanakan vaksinasi booster kedua untuk tenaga kesehatan (nakes) karena masih menunggu petunjuk teknis untuk pelaksanaannya.
"Untuk di Sumsel belum melakukan vaksinasi booster kedua, karena kita masih menunggu juknisnya dari pusat," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy, Minggu, 31 Juli 2022.
Menurutnya, surat edaran dari pusat sebetulnya sudah ada namun untuk juknisnya belum ada. Untuk itu, pihaknya masih menunggu juknis dari pusat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Ferry Yanuar membenarkan bahwa pihaknya masih menunggu juknis terlebih dahulu.
"Kita belum mendapat petunjuk teknisnya seperti apa, misal booster kedua ini berapa ml dan bagaimana jenis vaksinnya apakah harus sama seperti booster pertama atau boleh berbeda. Semua itu masih menunggu juknisnya dari pusat," jelas dia.
Menurutnya, ketersediaan vaksin tidak ada masalah. Berdasarkan data, masih ada 268 ribu dosis vaksin di Sumsel. Dengan rincian vaksin Covovax 38 ribu dosis, Pfizer 62 ribu dosis, Moderna 13 ribu dosis, Astrazeneca 35 ribu dosis, dan Sinovac 72 ribu dosis.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Yusri menambahkan, jika nanti juknisnya sudah turun, pihaknya siap segera melaksanaan vaksinasi booster kedua.
"Tidak perlu persiapan, kalau ada juknisnya kita laksanakan. Untuk booster kedua ini jika sudah ada juknisnya langsung saja, tidak perlu launching atau persiapan khusus," terangnya.
Ia menambahkan tidak ada syarat khusus untuk vaksinasi booster kedua, yang jelas nakes dan sudah vaksin booster pertama minimal enam bulan.
"Semua menjadi prioritas, rakyat juga prioritas tergantung tahapan pemberiannya saja. Karena nantinya juga dapat semua, tergantung juga ketersediaan vaksin,"imbuh dia.
Sedangkan berdasarkan data yang ada capaian vaksinasi booster pertama di Sumsel baru 18,96% atau 1.034.358 yang sudah divaksin, dari target 7,2 juta.
Palembang: Vaksinasi covid-19 dosis penguat (
booster) kedua sudah mulai dilakukan oleh pemerintah pusat. Penerima
vaksinasi booster kedua itu difokuskan bagi sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
Namun, Sumatra Selatan belum melaksanakan vaksinasi
booster kedua untuk tenaga kesehatan (nakes) karena masih menunggu petunjuk teknis untuk pelaksanaannya.
"Untuk di Sumsel belum melakukan
vaksinasi booster kedua, karena kita masih menunggu juknisnya dari pusat," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy, Minggu, 31 Juli 2022.
Menurutnya, surat edaran dari pusat sebetulnya sudah ada namun untuk juknisnya belum ada. Untuk itu, pihaknya masih menunggu juknis dari pusat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Ferry Yanuar membenarkan bahwa pihaknya masih menunggu juknis terlebih dahulu.
"Kita belum mendapat petunjuk teknisnya seperti apa,
misal booster kedua ini berapa ml dan bagaimana jenis vaksinnya apakah harus sama seperti
booster pertama atau boleh berbeda. Semua itu masih menunggu juknisnya dari pusat," jelas dia.
Menurutnya, ketersediaan vaksin tidak ada masalah. Berdasarkan data, masih ada 268 ribu dosis vaksin di Sumsel. Dengan rincian vaksin Covovax 38 ribu dosis, Pfizer 62 ribu dosis, Moderna 13 ribu dosis, Astrazeneca 35 ribu dosis, dan Sinovac 72 ribu dosis.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Yusri menambahkan, jika nanti juknisnya sudah turun, pihaknya siap segera melaksanaan vaksinasi
booster kedua.
"Tidak perlu persiapan, kalau ada juknisnya kita laksanakan. Untuk
booster kedua ini jika sudah ada juknisnya langsung saja, tidak perlu launching atau persiapan khusus," terangnya.
Ia menambahkan tidak ada syarat khusus untuk vaksinasi
booster kedua, yang jelas nakes dan sudah vaksin
booster pertama minimal enam bulan.
"Semua menjadi prioritas, rakyat juga prioritas tergantung tahapan pemberiannya saja. Karena nantinya juga dapat semua, tergantung juga ketersediaan vaksin,"imbuh dia.
Sedangkan berdasarkan data yang ada capaian vaksinasi
booster pertama di Sumsel baru 18,96% atau 1.034.358 yang sudah divaksin, dari target 7,2 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)