Yogyakarta: Lapak para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Perwakilan Kota Yogyakarta disegel paksa Satpol PP dan polisi. Tempat usaha para PKL yang kawasan Malioboro itu disebut disegel tanpa ada dialog.
"Kami diberikan surat edaran pengosongan 3 Januari (2023) jam 10. Pagi tadi ditutup (disegel petugas) jam 6," kata Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi PKL Perwakilan, Adi Kusuma, Rabu, 4 Januari 2023.
Adi menyebut penyegelan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sangat mendadak. Padahal dirinya dan para PKL belum mendapat kepastian soal rencana relokasi.
"Sosialisasi sudah ada tapi belum sampai memutuskan nanti relokasi di mana. Disampaikan di media mereka mencarikan relokasi, tapi kami belum mengetahui atau dapat rencana relokasi itu," ujarnya.
Ia dan para PKL lain merasa tak diperlakukan dengan baik oleh pemerintah. Mengingat penyegelan dilakukan ratusan aparat gabungan tanpa memberi kesempatan mengevakuasi barang-barang untuk usaha.
"Kami paling lama hanya bisa tutup dua hari karena kami juga mempunyai karyawan. Secepatnya kami butuh solusi," ujarnya.
Pintu tempat usaha para PKL disegel dengan spanduk bertulis 'TIDAK DIPERBOLEHKAN MELAKUKAN AKTIFITAS PADA BANGUNAN DI ATAS TANAH INI'.
Pada spanduk tersebut terdapat logo Pemkot Yogyakarta. Akses di depan lapak PKL tersebut dipagari dengan besi.
Rukamto, salah satu PKL Jalan Perwakilan, mengatakan pemberian waktu 1 hari untuk pengosongan tidak masuk akal. Di sisi lain, ia mengaku belum lama memperpanjang kontrak sewa lapak.
"Saya memperpanjang sewa Rp70 juta (per tahun) ke yang punya toko. Saya perpanjangan dua tahun," ucap dia.
Pengosongan sisi utara Jalan Perwakilan berkaitan dengan rencana pemerintah membangun Jogja Planning Gallery (JPG) pada 2024 atau 2025. Kawasan Jalan Perwakilan akan jadi titik penunjang JPG.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Lapak para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Perwakilan Kota Yogyakarta disegel paksa Satpol PP dan polisi.
Tempat usaha para PKL yang kawasan Malioboro itu disebut disegel tanpa ada dialog.
"Kami diberikan surat edaran pengosongan 3 Januari (2023) jam 10. Pagi tadi ditutup (disegel petugas) jam 6," kata Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi PKL Perwakilan, Adi Kusuma, Rabu, 4 Januari 2023.
Adi menyebut penyegelan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sangat mendadak. Padahal dirinya dan para PKL belum mendapat kepastian soal rencana relokasi.
"Sosialisasi sudah ada tapi belum sampai memutuskan nanti relokasi di mana. Disampaikan di media mereka
mencarikan relokasi, tapi kami belum mengetahui atau dapat rencana relokasi itu," ujarnya.
Ia dan para PKL lain merasa tak diperlakukan dengan baik oleh pemerintah. Mengingat penyegelan dilakukan ratusan aparat gabungan tanpa memberi kesempatan mengevakuasi barang-barang untuk usaha.
"Kami paling lama hanya bisa tutup dua hari karena kami juga mempunyai karyawan. Secepatnya kami butuh solusi," ujarnya.
Pintu tempat usaha para PKL disegel dengan spanduk bertulis '
TIDAK DIPERBOLEHKAN MELAKUKAN AKTIFITAS PADA BANGUNAN DI ATAS TANAH INI'.
Pada spanduk tersebut terdapat
logo Pemkot Yogyakarta. Akses di depan lapak PKL tersebut dipagari dengan besi.
Rukamto, salah satu PKL Jalan Perwakilan, mengatakan pemberian waktu 1 hari untuk pengosongan tidak masuk akal. Di sisi lain, ia mengaku belum lama memperpanjang kontrak sewa lapak.
"Saya memperpanjang sewa Rp70 juta (per tahun) ke yang punya toko. Saya perpanjangan dua tahun," ucap dia.
Pengosongan sisi utara Jalan Perwakilan berkaitan dengan rencana pemerintah membangun
Jogja Planning Gallery (JPG) pada 2024 atau 2025. Kawasan Jalan Perwakilan akan jadi titik penunjang JPG.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)