Ponorogo: Tiara, anak dari pasangan Tulus Heri Siswono, (24), dan Maya Mujayani, (21), warga Dusun Tunggur Desa Karangan, Badegan, Ponorogo, lahir dengan bibir sumbing dan tanpa batok kepala. Orang tuanya hanya pasrah lantaran keterbatasan ekonomi.
Kelainan yang diderita Tiara sebenarnya sudah terdeteksi sewaktu USG usia kehamilan 7 hingga 8 bulan. Dokter lantas meminta agar Tiara dioperasi. Namun, operasi urung dilakukan karena Maya ingin melahirkan secara normal, menunggu hingga usia kehamilan 9 bulan.
"Terus ke bidan tapi ndak buka-buka jalannya (belum bisa keluar dari rahim). Terus ke RSU Muslimat untuk operasi," kata Maya Mujayani, Selasa, 27 Desember 2022.
Awalnya, Maya tidak mengetahui kondisi bayinya setelah melahirkan, hanya sang suami yang diberitahu kondisi si kecil.
"Begitu lahir, pertama kali saya tidak tahu, yang dikasih tahu hanya ayahnya. Terus saya pulang anaknya masih dirawat di sana," terangnya.
Baca: Bayinya Diambil Selama 7 Bulan, Pasutri Laporkan Keluarga Mereka |
Setelah dirujuk ke RSUD Hardjono Ponorogo dan dirawat selama 22 hari, Maya baru mengetahui kondisi bayinya. Ia disarankan untuk operasi ke salah satu klinik di Jakarta.
"Disuruh operasi di salah satu klinik di Jakarta. Namun, kemungkinan hidup si bayi tidak akan lama," ucap dia.
Setelah berembug dengan keluarga, akhirnya diputuskan Tiara dirawat di rumah terlebih dahulu. Maya menyadari bahwa operasi medis adalah jalan terbaik. Namun,keluarganya terkendala dengan biaya dan belum tersentuh bantuan dari pemerintah setempat.
"Belum dikasih tahu habisnya berapa, tapi kalau Rp10 juta lebih kalau dibawa ke Jakarta, dan itu berat bagi kami," ucap Maya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di