Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Putu Jayan Danu Putra meninjau kesiapan pos pengamanan terpadu di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, Bali, Jumat (23/12/2022). ANTARA/Rolandus Nampu
Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Putu Jayan Danu Putra meninjau kesiapan pos pengamanan terpadu di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, Bali, Jumat (23/12/2022). ANTARA/Rolandus Nampu

Banser dan Pecalang Bantu Pengamanan Natal di Bali

Antara • 24 Desember 2022 07:56
Denpasar: Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Inspektur Jenderal Polisi Putu Jayan Danu Putra menyatakan pihaknya akan dibantu oleh organisasi masyarakat yakni Pecalang dan Banser NU untuk mengamankan rangkaian perayaan Natal di Bali.
 
"Untuk pengamanan di luar, kami bekerja sama dengan TNI maupun ormas keagamaan. Kami juga sudah berkoordinasi dalam arti, itu menunjukkan toleransi beragama. Dari Islam ada Banser, dari Hindu ada Pecalang," ujar Putu Jayan saat meninjau kesiapan pos pengamanan terpadu di Padang Bai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Jumat, 23 Desember 2022.
 
Putu Jayan mengatakan dari data sementara yang telah dilaporkan kepadanya, ada 133 titik tempat ibadah umat Kristen di Denpasar yang akan dilakukan pengamanan.
 
Sesuai dengan standar operasional prosedur, kata Putu Jayan, pihak keamanan dari kepolisian akan melakukan sterilisasi terhadap puluhan rumah ibadah tersebut untuk memberikan rasa aman bagi umat Kristiani yang akan merayakan hari raya Natal.
 
Baca juga: 33 Gereja di Medan Dapat Prioritas Pengamanan

Pengamanan itu juga merupakan bagian dari Operasi Lilin Agung yang dilakukan Polda Bali dengan melibatkan 3.425 personel gabungan yang terdiri atas anggota Polri 1.891 orang, unsur instansi terkait lainnya sebanyak 1.534 orang yang tersebar di 23 pos pengamanan, 13 pos pelayanan, dan lima pos terpadu.
 
Ribuan personel tersebut tersebar di 480 titik menjangkau sembilan Kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Bali termasuk di tempat-tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan peribadatan umat Kristen.
 
“Untuk pola Pengamanannya sama, semua sesuai dengan SOP pengamanan dari kami (Polri), sebelum pelaksanaan persembahyangan misa pada malam Natal, kami akan lakukan sterilisasi pada lokasi gereja oleh personel dari satuan Brimob dan K9 untuk memastikan kegiatan persembahyangan pada hari raya Natal dapat berjalan lancar,” kata dia.
 
Terkait dengan pembatasan umat atau jemaat, pihaknya telah mendapat informasi dari panitia bahwa setiap gereja memiliki beberapa jam misa untuk menghindari penumpukan massa yang terlalu banyak.
 
Baca juga: Lalu Lintas Puncak Bogor Normal pada H-2 Natal

"Sudah diatur sedemikian rupa oleh panitia dengan jam misa yang ada. Jadi panitia sudah membagi misalnya misa jam pertama, sekian orang yang ikut. Misa kedua berapa. Polanya seperti itu," terangnya.
 
Sementara untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dirinya mengaku akan mengikuti instruksi yang diberikan pemerintah seperti yang telah berjalan pada waktu-waktu sebelumnya, karena PPKM merupakan keputusan lintas sektor sesuai keadaan di lapangan.
 
"Selama ini polda dan jajaran, pemerintah daerah selalu menindaklanjuti surat edaran dari kementerian Dalam Negeri. Apa langkah-langkahnya itu yang kami kerjakan. Ketika ada perubahan atau pencabutan pasti ada instruksi di dalamnya. Kami ikuti apa petunjuk dari pemerintah," jelas Putu Jayan.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan