Pengobatan gratis ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang bekerja sama dengan sejumlah klinik mata. Ada tiga titik yang disiapkan. Untuk wilayah Malang Selatan, bisa menuju ke Kepanjen Eye Center yang terletak di Jalan Panglima Sudirman, Dilem Ngadilangkung Kepanjen.
Untuk masyarakat yang berdomisili di Kota Malang, bisa menuju Malang Eye Center di Jalan Dr Cipto Kota Malang. Sedangkan untuk yang ada di Malang Utara, bisa menuju ke Kendedes Eye Center di Pagentan Singosari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mulai hari ini bisa berobat, syaratnya dengan membawa keterangan pengantar dari desa yang menunjukkan bahwa dia adalah korban tragedi Kanjuruhan. Kalau yang di kota mungkin cukup dengan RW, pokoknya ada keterangan dari RT maupun RW, nanti di Eye Center akan diterima untuk pendataan, karena ini uang negara yang dipakai maka harus ada data yang konkret," kata Bupati Malang, M Sanusi, Rabu, 12 Oktober 2022.
Baca: Sederet Efek Gas Air Mata Korban Tragedi Kanjuruhan, Pendarahan Mata Hingga Luka Bakar |
Sanusi mengaku, berdasarkan temuannya, beberapa korban tragedi Stadion Kanjuruhan mengalami gangguan iritasi mata. Oleh karena itu, pihaknya memberikan perhatian lebih kepada korban tersebut.
"Setelah saya kunjungi beberapa korban, banyak yang matanya mengalami dampak hingga bola mata merah hitam. Kami minta untuk dibawa berobat di klinik yang disiapkan dan gratis, biayanya ditanggung Pemkab," bebernya.
Sementara itu, Direktur Klinik Eye Center, Safarudin Reva, mengatakan, gangguan iritasi mata yang dialami oleh para korban ini cukup beragam. Mulai iritasi biasa hingga pendarahan yang membutuhkan penanganan segera.
"Kami meminta pihak kelurahan, desa, visa membantu kami menjaring dan memberi surat pengantar agar kami bisa menangani segera dan tepat sasaran. Tenaga kami siap membantu di tiga klinik yang disiapkan mulai jam 8.00 pagi," katanya.
Refa menegaskan, tiga klinik tersebut sudah siap mengobati para korban. Dia menjamin, tiga layanan kesehatan itu memiliki alat dan fasilitas yang memadai dan canggih.
"Kalau klinik matanya semua sudah siap. Alatnya memadai dan canggih, kita hanya tinggal koordinasi dengan teman-teman di masing-masing klinik. Dan semua (perawatan) serta obatnya gratis," imbuhnya.