ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Masuk Musim Kemarau, 51 Desa di Klaten Rawan Kekeringan

Media Indonesia • 30 Agustus 2022 13:01
Klaten: Badan Penanggulangaan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mulai melakukan menyalurkan air bersih ke daerah rawan kekeringan. Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Klaten, Rujedi, menyebut ada 51 desa di 11 kecamatan yang merupakan daerah rawan kekeringan di musim kemarau.
 
Ia mengatakan ada lima desa yang sudah meminta bantuan air bersih. Lima desa tersebut, yakni Desa Tangkil, Kendalsari, Sidorejo, dan Tlogowatu di Kecamatan Kemalang, dan Desa Jambakan di Kecamatan Bayat.
 
"Kegiatan droping air bersih itu dilakukan dimulai pada 24 Agustus 2022. Jumlah bantuan sampai saat ini total 18 tangki," kata Rujedi, Selasa, 30 Agustus 2022, 

Menurut Rujedi, 51 desa rawan kekeringan di musim kemarau tersebar di Kecamatan Kemalang sebanyak delapan desa, Jatinom enam desa, dan Karangdowo lima desa. Kemudian, Kecamatan Manisrenggo, Karangnongko, dan Pedan masing-masing 2 desa.
 
"Di Trucuk ada tiga, Prambanan dan Gantiwarno masing-masing satu desa, Bayat 14, dan Cawas tujuh desa," ujar dia.
 
Baca: BPBD Kulon Progo Anggarkan Rp58 Juta untuk Bantuan Air Bersih

Rujedi menuturkan memperoleh anggaran dari APBD sebesar Rp350 juta untuk bantuan sebanyak 800 tangki.
 
"Namun, anggaran droping air itu akan disesuaikan dengan kenaikan harga BBM. Sehingga, volume bantuan air dimungkinkan akan berkurang,"  imbuhnya.
 
Terkait, Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan pemerintah hingga saat ini belum menetapkan situasi darurat kekeringan di Klaten.
 
"Ya, belum ada petunjuk mengenai darurat kekeringan. Pasalnya, Klaten masih sering turun hujan. Jadi, kondisi saat ini bisa disebut kemarau basah," ucap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan