Ilustrasi--Petugas kepolisian bersama tim kesehatan hewan melakukan pemeriksaan terhadap ternak yang masuk ke Aceh Barat di pos penyekatan di kawasan Desa Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Senin (16/5/2022). (ANTARA/HO)
Ilustrasi--Petugas kepolisian bersama tim kesehatan hewan melakukan pemeriksaan terhadap ternak yang masuk ke Aceh Barat di pos penyekatan di kawasan Desa Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Senin (16/5/2022). (ANTARA/HO)

PMK, Warga Babel Diimbau Tak Konsumsi Tulang Sapi

Media Indonesia.com • 17 Mei 2022 12:51
Pangkalpinang: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung (Babel) menegaskan daging sapi yang terjangkit penyakit Mulut dan Kaki (PMK) layak untuk di konsumsi kecuali tulang dan jeroan sapi.
 
Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdoni mengatakan jumlah sapi yang terpapar di Babel saat ini sebanyak 892 ekor. Namun jumlah ini masih memungkinkan untuk bertambah.
 
Ia menegaskan sapi sapi yang terpapar PMK dagingnya layak untuk dikonsumsi jadi masyarakat jangan terlalu panik terhadap penyakit tersebut.

"PMK ini pada seluruh rongga. Daging aman di konsumsi keculi tulang dan jeroaan," kata Edi. Selasa, 17 Mei 2022.
 
Ia juga mengimbau masyarakat yang ingin mengonsumi daging sapi, hendaknya pastikan tulang sudah terpisah dari daging.
 
"Pastikan pada daging sudah tidak ada tulang lagi, kalau dagingnya aman dan tidak berbahaya untuk di konsumsi," ujarnya.
 
Baca juga:  Ratusan Pedagang Hewan Protes Penutupan Pasar Gondanglegi imbas PMK
 
Edi menyebutkan Kabupaten/kota saat ini terus melakukan proteksi terhadap penyakit tersebut agar sapi-sapi yang sudah tertular tidak menjangkitkan sapi lainnya.
 
Sementara itu, salah satu pedagang sapi di pasar KITE sungailiat Bangka, Lukman, mengaku dampak banyaknya sapi di Bangka yang terpapar PMK, omzet mereka turun drastis.
 
"Semenjak PMK pada sapi ini pembeli sepi, hanya langganan saja, sehingga omzet saya dan kawan-kawan terjun bebas," katanya
 
Ia menduga sepinya pembeli dikarenakan masyarakat takut mengonsumsi daging sapi, padahal dari kesehatan hewan sudah ditegaskan daging aman untuk dikonsumsi.
 
"Kita hanya bisa pasrah, kita harapkan wabah ini segera berakhir, sehingga pembeli kembali normal seperti biasanya," ucap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan