Cirebon: Kecelakaan maut terjadi di jalur Pantura, Gebang, Cirebon, Jawa Barat. Sebuah minibus, menabrak truk tangki yang sedang menambal ban.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan enam korban tewas. Herman, pemilik tambal ban, menuturkan peristiwa tersebut bermula saat truk tangki pengangkut Fame Biodiesel dengan Nopol BH 8350 MV berhenti di tempat usahanya untuk menambal ban.
"Saat itu, mobil sedang antre. Karena memang sedang menunggu giliran," kata Herman, Minggu, 3 April 2022.
Namun, tidak disangka, sebuah minibus menabrak truk dari belakang. Minibus melaju dengan kecepatan tinggi.
Menurut Herman, posisi mobil yang sebelumnya berada di jalur sebelah kanan tiba-tiba oleng. Minibus menabrak truk yang berada di bahu jalan sebelah kiri.
"Suaranya seperti bom. Keras sekali," kata Herman.
Hal serupa juga disampaikan Minarja, sopir truk tangki. Ia tidak menyangka kendaraannya akan terlibat dalam kecelakaan maut yang menewaskan enam orang itu.
Baca: Minibus Tabrak Truk Tangki di Pantura Cirebon, 3 Orang Tewas di Tempat
Minarja berangkat dari Cilegon, Banten, dengan tujuan Cilacap, Jawa Tengah. Ia berhenti di bahu jalan karena salah satu ban yang berada di bagian tengah bocor.
"Jadi mau ditambal, tapi belum sempat dikerjakan," kata Minarja.
Ia menyampaikan kecelakaan itu menyebabkan minibus ringsek. Badan minibus sampai masuk ke kolong truk hingga dua meter.
"Moncong mobil minibus itu, posisinya 2 meter di bawah badan truk," kata Minarja.
Ia menduga kecepatan minibus tersebut sekitar 100 km/jam. Walaupun air bag sempat mengembang, tetap tidak bisa menyelamatkan enam penumpangnya.
Cirebon:
Kecelakaan maut terjadi di jalur Pantura, Gebang, Cirebon, Jawa Barat. Sebuah
minibus, menabrak truk tangki yang sedang menambal ban.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan enam korban
tewas. Herman, pemilik tambal ban, menuturkan peristiwa tersebut bermula saat truk tangki pengangkut Fame Biodiesel dengan Nopol BH 8350 MV berhenti di tempat usahanya untuk menambal ban.
"Saat itu, mobil sedang antre. Karena memang sedang menunggu giliran," kata Herman, Minggu, 3 April 2022.
Namun, tidak disangka, sebuah minibus menabrak truk dari belakang. Minibus melaju dengan kecepatan tinggi.
Menurut Herman, posisi mobil yang sebelumnya berada di jalur sebelah kanan tiba-tiba oleng. Minibus menabrak truk yang berada di bahu jalan sebelah kiri.
"Suaranya seperti bom. Keras sekali," kata Herman.
Hal serupa juga disampaikan Minarja, sopir truk tangki. Ia tidak menyangka kendaraannya akan terlibat dalam kecelakaan maut yang menewaskan enam orang itu.
Baca:
Minibus Tabrak Truk Tangki di Pantura Cirebon, 3 Orang Tewas di Tempat
Minarja berangkat dari Cilegon, Banten, dengan tujuan Cilacap, Jawa Tengah. Ia berhenti di bahu jalan karena salah satu ban yang berada di bagian tengah bocor.
"Jadi mau ditambal, tapi belum sempat dikerjakan," kata Minarja.
Ia menyampaikan kecelakaan itu menyebabkan minibus ringsek. Badan minibus sampai masuk ke kolong truk hingga dua meter.
"Moncong mobil minibus itu, posisinya 2 meter di bawah badan truk," kata Minarja.
Ia menduga kecepatan minibus tersebut sekitar 100 km/jam. Walaupun
air bag sempat mengembang, tetap tidak bisa menyelamatkan enam penumpangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)