Sultra: Kepolisian menangkap 10 pengunjuk rasa yang melakukan demonstrasi di depan gedung Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Sulawesi Tenggara (Sultra). Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan 10 orang itu merupakan mahasiswa dan pelajar yang ada di Kota Kendari.
"Delapan mahasiswa dan dua pelajar, tapi itu sudah mau dilepas, didata saja," kata Ferry, Selasa, 12 April 2022.
Demonstrasi yang dilakukan serentak di Indonesia, termasuk di Kota Kendari, dilakukan berbagai elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Demonstrasi awalnya berlangsung aman dan kondusif, para demonstran menyampaikan aspirasinya di depan Kantor DPRD Sultra.
Baca: Seorang Diduga Pelajar SMA Diamankan di Lokasi Demo
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh terlihat sempat menemui massa aksi sekitar pukul 13.20 WITA. Namun, kericuhan mulai terjadi sekitar pukul 14.00 WITA.
Pengunjuk rasa melempar batu ke arah polisi yang berjaga. Tak lama kemudian, kepolisian mencoba memukul mundur pengunjuk rasa dengan tembakan gas air mata. Pengunjuk rasa berangsur-angsur meninggalkan lokasi demonstrasi sekitar pukul 15.30 WITA, setelah dipukul mundur secara paksa oleh pihak kepolisian.
Sultra: Kepolisian menangkap 10 pengunjuk rasa yang melakukan
demonstrasi di depan gedung Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Sulawesi Tenggara (Sultra). Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan 10 orang itu merupakan
mahasiswa dan
pelajar yang ada di Kota Kendari.
"Delapan mahasiswa dan dua pelajar, tapi itu sudah mau dilepas, didata saja," kata Ferry, Selasa, 12 April 2022.
Demonstrasi yang dilakukan serentak di Indonesia, termasuk di Kota Kendari, dilakukan berbagai elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Demonstrasi awalnya berlangsung aman dan kondusif, para demonstran menyampaikan aspirasinya di depan Kantor DPRD Sultra.
Baca:
Seorang Diduga Pelajar SMA Diamankan di Lokasi Demo
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh terlihat sempat menemui massa aksi sekitar pukul 13.20 WITA. Namun, kericuhan mulai terjadi sekitar pukul 14.00 WITA.
Pengunjuk rasa melempar batu ke arah polisi yang berjaga. Tak lama kemudian, kepolisian mencoba memukul mundur pengunjuk rasa dengan tembakan gas air mata. Pengunjuk rasa berangsur-angsur meninggalkan lokasi demonstrasi sekitar pukul 15.30 WITA, setelah dipukul mundur secara paksa oleh pihak kepolisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)