Palu: Dinas Sosial Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, menemukan data tidak valid sekitar 11 ribu keluarga penerima manfaat bantuan sosial. Data tersebut tidak sesuai dengan dokumen kependudukan.
Kepala Dinas Sosial Kota Palu Romy Sandi mengatakan, data penerima bantuan sosial yang invalid atau tidak sesuai dengan dokumen kependudukan meliputi data keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT).
"Sedang kami lakukan identifikasi sesuai nama dan alamat," kata Romy di Palu, Senin, 25 Oktober 2021.
Ia menjelaskan, Dinas Sosial menemukan data penerima bantuan sosial yang bermasalah dengan bantuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Menurut dia, hanya kurang lebih 800 data keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang berhasil diperbaiki melalui penyesuaian nomor induk kependudukan dan selebihnya masih berstatus invalid.
Romy mengatakan Kementerian Sosial memberikan batas waktu hingga 31 Oktober 2021 kepada pemerintah kabupaten/kota untuk memperbaiki data penerima bantuan sosial yang bermasalah.
Data tersebut akan dihapus dari DTKS jika tidak kunjung diperbaiki sampai batas waktu yang telah ditentukan,
"Meskipun KPM sebelumnya terhapus di dalam DTKS karena syarat-syarat mutlak tidak bisa terpenuhi, masih ada peluang untuk usulan baru, karena setiap bulan setelah penyaluran bansos dibuka kembali akses usulan baru (penerima bantuan)," kata Romy.
Dia mengimbau warga yang memenuhi syarat namun belum menerima bantuan sosial dari pemerintah segera melapor ke kantor kelurahan atau Dinas Sosial dengan membawa dokumen kependudukan berupa kartu tanda penduduk dan kartu keluarga.
"Kami berharap partisipasi masyarakat agar data-data invalid ini bisa segera dirampungkan (perbaikannya) supaya tidak ada KPM yang tidak dapat menerima bansos karena hanya persoalan data," katanya.
Menurut data Dinas Sosial, ada 16.883 keluarga penerima manfaat BPNT dan 14.461 keluarga penerima manfaat PKH di Kota Palu.
Palu: Dinas Sosial Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, menemukan data tidak valid sekitar 11 ribu keluarga penerima manfaat bantuan sosial. Data tersebut tidak sesuai dengan dokumen kependudukan.
Kepala Dinas Sosial Kota Palu Romy Sandi mengatakan, data penerima bantuan sosial yang invalid atau tidak sesuai dengan dokumen kependudukan meliputi data keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT).
"Sedang kami lakukan identifikasi sesuai nama dan alamat," kata Romy di Palu, Senin, 25 Oktober 2021.
Ia menjelaskan, Dinas Sosial menemukan data penerima bantuan sosial yang bermasalah dengan bantuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Menurut dia, hanya kurang lebih 800 data keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang berhasil diperbaiki melalui penyesuaian nomor induk kependudukan dan selebihnya masih berstatus invalid.
Romy mengatakan Kementerian Sosial memberikan batas waktu hingga 31 Oktober 2021 kepada pemerintah kabupaten/kota untuk memperbaiki data penerima bantuan sosial yang bermasalah.
Data tersebut akan dihapus dari DTKS jika tidak kunjung diperbaiki sampai batas waktu yang telah ditentukan,
"Meskipun KPM sebelumnya terhapus di dalam DTKS karena syarat-syarat mutlak tidak bisa terpenuhi, masih ada peluang untuk usulan baru, karena setiap bulan setelah penyaluran bansos dibuka kembali akses usulan baru (penerima bantuan)," kata Romy.
Dia mengimbau warga yang memenuhi syarat namun belum menerima bantuan sosial dari pemerintah segera melapor ke kantor kelurahan atau Dinas Sosial dengan membawa dokumen kependudukan berupa kartu tanda penduduk dan kartu keluarga.
"Kami berharap partisipasi masyarakat agar data-data invalid ini bisa segera dirampungkan (perbaikannya) supaya tidak ada KPM yang tidak dapat menerima bansos karena hanya persoalan data," katanya.
Menurut data Dinas Sosial, ada 16.883 keluarga penerima manfaat BPNT dan 14.461 keluarga penerima manfaat PKH di Kota Palu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)