Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat, terus mengajak orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk turut divaksin guna mencegah penyebaran covid-19. Namun ODHA yang diperbolehkan untuk divaksin yakni yang rutin minum obat ARV.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip mengatakan, pihaknya mendorong para ODHA untuk terbuka tentang kondisi kesehatan terutama kelangsungan menkonsumsi ARV.
Pasalnya jika ODHA tidak rutin atau tidak sama sekali mengonsumsi ARV, khawatir sistem kekebalan tubuh tidak akan terbentuk meski telah divaksin.
"Sebetulnya asal yakin dia minum ARV tidak masalah, silahkan, itu harus terbuka," kata Rosye di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu, 1 Desember 2021.
Baca juga: Dinkes Data Ulang ODHA di Bandung
Diakui Rosye, jika ODHA rutin konsumsi ARV, virus yang ada didalam tubuhnya bisa supresi oleh obat tersebut. ODHA tersebut pun baru diperbolehkan untuk divaksin agar sistem imunitas bisa meningkat.
"Jadi misalnya dilakukan vaksinasi, apakah akan terbentuk imunitasnya, karena ODHA itu yang diserang imunitasnya. Tapi jangan takut selama minum ARV si virusnya tersupresi, jadi enggak jadi masalah, kekebalan bisa di dapatkan," sahutnya.
Rosye pun mengaku, hingga kini terus melakukan sosiaslisasi serta ajakan terhadap ODHA untuk turut divaksin. Dinkes Kota Bandung melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan terutama yayasan atau lembaga yang konsen terhadap ODHA.
"Kita terus berkoordinasi dengan lembaga, yayasan, seperti KPA (Komisi Penanggulanganan AIDS) agar teman-teman ODHA ini mau divaksin dan tetap rutin minum ARV," tegasnya.
Bandung:
Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat, terus mengajak orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk turut divaksin guna mencegah penyebaran covid-19. Namun ODHA yang diperbolehkan untuk divaksin yakni yang rutin minum obat ARV.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip mengatakan, pihaknya mendorong para ODHA untuk terbuka tentang kondisi kesehatan terutama kelangsungan menkonsumsi ARV.
Pasalnya jika ODHA tidak rutin atau tidak sama sekali mengonsumsi ARV, khawatir sistem kekebalan tubuh tidak akan terbentuk meski telah divaksin.
"Sebetulnya asal yakin dia minum ARV tidak masalah, silahkan, itu harus terbuka," kata Rosye di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu, 1 Desember 2021.
Baca juga:
Dinkes Data Ulang ODHA di Bandung
Diakui Rosye, jika ODHA rutin konsumsi ARV, virus yang ada didalam tubuhnya bisa supresi oleh obat tersebut. ODHA tersebut pun baru diperbolehkan untuk divaksin agar sistem imunitas bisa meningkat.
"Jadi misalnya dilakukan vaksinasi, apakah akan terbentuk imunitasnya, karena ODHA itu yang diserang imunitasnya. Tapi jangan takut selama minum ARV si virusnya tersupresi, jadi enggak jadi masalah, kekebalan bisa di dapatkan," sahutnya.
Rosye pun mengaku, hingga kini terus melakukan sosiaslisasi serta ajakan terhadap ODHA untuk turut divaksin. Dinkes Kota Bandung melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan terutama yayasan atau lembaga yang konsen terhadap ODHA.
"Kita terus berkoordinasi dengan lembaga, yayasan, seperti KPA (Komisi Penanggulanganan AIDS) agar teman-teman ODHA ini mau divaksin dan tetap rutin minum ARV," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
