Jakarta: Viral video seorang petugas vaksinator diduga tidak menginjeksikan cairan vaksin covid-19 ke tubuh pasien. Video berdurasi 14 detik itu diketahui berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Terlihat dalam video, vaksinator menyuntikkan vaksin covid-19 ke lengan pasien. Namun, vaksinator tidak menekan ujung alat suntik seperti penyuntikkan pada umumnya.
Kemudian, vaksinator langsung mencabut alat suntik tersebut dari lengan pasien. Video itu direkam oleh warga Rima Melati, 23, pada Senin, 12 Juli 2021 saat menjalani vaksinasi di Puskesmas Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabuapten Karawang.
Berikut kumpulan fakta terkini terkait dugaan vaksinasi asal-asalan yang terjadi di Karawang.
1. Penerima vaksin dites laboratorium
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meminta penerima vaksin segera melakukan tes laboratorium untuk membuktikan proses vaksinasi tersebut. Tes darah akan membuktikan ada tidaknya cairan vaksin yang masuk dalam tubuh.
"Nanti kita akan cek darah karyawati (penerima vaksin) ke laboratorium untuk memastikan kebenarannya," kata Cellica di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 14 Juli 2021.
Baca: Bupati Karawang Usut Tuntas Vaksin Asal-asalan, Jika Terbukti Langsung Disikat
2. Pihak berbohong ditindak tegas
Cellica akan memberikan sanksi tegas kepada vaksinator jika terbukti melakukan kesalahan alias tidak menyuntikkan cairan vaksin covid-19 ke penerima. Begitupun sebaliknya, jika pasien ternyata menyebarkan kabar bohong maka kasus akan dibawa ke ranah hukum.
"Saya tidak bisa mengatakan siapa yang salah dan siapa yang benar. Pastinya persoalan ini kita serahkan ke aparat penegak hukum," ucap dia.
3. Polisi periksa vaksinator dan penerima vaksin
Polres Karawang memeriksa tenaga kesehatan (nakes) dan tiga pengunggah video viral vaksinasi covid-19 diduga janggal di salah satu puskesmas di wilayah Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat. Pemeriksaan dilakukan pada Selasa, 13 Juli 2021.
"Sudah Kami lakukan pemeriksaan dari kemarin sampai dengan pagi ini ke pihak nakes, puskesmas, maupun tiga orang yang melakukan pemostingan terhadap video tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana, dihubungi Medcom.id.
Dia mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Pihaknya akan menyampaikan hasil pemeriksaan nakes dan pengunggah video tersebut.
"Kami juga harus melakukan serangkaian kegiatan lagi, memeriksa lab, kemudian memohon pendapat dari ahli," tuturnya.
Baca: Nakes dan Pengunggah Video Viral Vaksinasi Diduga Janggal di Karawang Diperiksa Polisi
4. Vaksinator akui penyuntikan sesuai SOP
Petugas vaksinator bernama Maola Nurul Shinta menyangkal dirinya tidak menginjeksikan cairan vaksin tersebut. Dia mengaku telah melakukan penyuntikan vaksin sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Maola menuturkan ada dua teknik dalam menyuntik. Yakni menekan ujung alat suntik menggunakan jempol atau menekan penggunakan telapak tangan.
Dia mengaku menggunakan teknik penyuntikan kedua sehingga di kamera terlihat seakan-akan cairan vaksin tidak terdorong masuk ke tubuh pasien.
"Cairan itu sudah masuk tapi berasanya seperi apa kan masing-masing pasien yang tahu," ujar Maola.
5. Jarum suntik masih baru
Maola mengaku pihaknya tidak pernah menggunakan jarum suntik bekas. Mereka selalu menggunakan jarum suntik baru saat vaksinasi covid-19.
"Tiap kami menyuntik, botol vaksin itu langsung kami ambil pakai spuit (pompa piston dalam alat suntik) untuk disuntikkan kepada penerima vaksin. Jadi kita tidak pernah menggunakan jarum suntik berkali-kali," kata Maola.
Jakarta: Viral video seorang petugas vaksinator diduga tidak menginjeksikan cairan
vaksin covid-19 ke tubuh pasien. Video berdurasi 14 detik itu diketahui berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Terlihat dalam video, vaksinator menyuntikkan vaksin covid-19 ke lengan pasien. Namun, vaksinator tidak menekan ujung alat suntik seperti penyuntikkan pada umumnya.
Kemudian, vaksinator langsung mencabut alat suntik tersebut dari lengan pasien. Video itu direkam oleh warga Rima Melati, 23, pada Senin, 12 Juli 2021 saat menjalani vaksinasi di Puskesmas Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabuapten Karawang.
Berikut kumpulan fakta terkini terkait dugaan vaksinasi asal-asalan yang terjadi di Karawang.
1. Penerima vaksin dites laboratorium
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meminta penerima vaksin segera melakukan tes laboratorium untuk membuktikan proses vaksinasi tersebut. Tes darah akan membuktikan ada tidaknya cairan vaksin yang masuk dalam tubuh.
"Nanti kita akan cek darah karyawati (penerima vaksin) ke laboratorium untuk memastikan kebenarannya," kata Cellica di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 14 Juli 2021.
Baca: Bupati Karawang Usut Tuntas Vaksin Asal-asalan, Jika Terbukti Langsung Disikat
2. Pihak berbohong ditindak tegas
Cellica akan memberikan sanksi tegas kepada vaksinator jika terbukti melakukan kesalahan alias tidak menyuntikkan cairan
vaksin covid-19 ke penerima. Begitupun sebaliknya, jika pasien ternyata menyebarkan kabar bohong maka kasus akan dibawa ke ranah hukum.
"Saya tidak bisa mengatakan siapa yang salah dan siapa yang benar. Pastinya persoalan ini kita serahkan ke aparat penegak hukum," ucap dia.
3. Polisi periksa vaksinator dan penerima vaksin
Polres Karawang memeriksa tenaga kesehatan (nakes) dan tiga pengunggah video viral vaksinasi covid-19 diduga janggal di salah satu puskesmas di wilayah Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat. Pemeriksaan dilakukan pada Selasa, 13 Juli 2021.
"Sudah Kami lakukan pemeriksaan dari kemarin sampai dengan pagi ini ke pihak nakes, puskesmas, maupun tiga orang yang melakukan pemostingan terhadap video tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana, dihubungi
Medcom.id.
Dia mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Pihaknya akan menyampaikan hasil pemeriksaan nakes dan pengunggah video tersebut.
"Kami juga harus melakukan serangkaian kegiatan lagi, memeriksa lab, kemudian memohon pendapat dari ahli," tuturnya.
Baca: Nakes dan Pengunggah Video Viral Vaksinasi Diduga Janggal di Karawang Diperiksa Polisi
4. Vaksinator akui penyuntikan sesuai SOP
Petugas vaksinator bernama Maola Nurul Shinta menyangkal dirinya tidak menginjeksikan cairan vaksin tersebut. Dia mengaku telah melakukan penyuntikan vaksin sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Maola menuturkan ada dua teknik dalam menyuntik. Yakni menekan ujung alat suntik menggunakan jempol atau menekan penggunakan telapak tangan.
Dia mengaku menggunakan teknik penyuntikan kedua sehingga di kamera terlihat seakan-akan cairan vaksin tidak terdorong masuk ke tubuh pasien.
"Cairan itu sudah masuk tapi berasanya seperi apa kan masing-masing pasien yang tahu," ujar Maola.
5. Jarum suntik masih baru
Maola mengaku pihaknya tidak pernah menggunakan jarum suntik bekas. Mereka selalu menggunakan jarum suntik baru saat vaksinasi covid-19.
"Tiap kami menyuntik, botol vaksin itu langsung kami ambil pakai spuit (pompa piston dalam alat suntik) untuk disuntikkan kepada penerima vaksin. Jadi kita tidak pernah menggunakan jarum suntik berkali-kali," kata Maola.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)