Jepara: Mobilitas masyarakat di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, masih tinggi selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Bila pada sepekan pertama PPKM Darurat penurunan mobilitas sebesar 7 persen, pada pekan kedua malah hanya 4 persen.
Bupati Jepara, Dian Kristiandi, mengatakan semula pemerintah daerah mentargetkan penurunan mobilitas sebesar 20 persen. Namun, hingga jelang berakhirnya PPKM Darurat pada 20 Juli 2021, Kota Ukir masih dalam zona hitam.
“Akan tetapi, ternyata saat ini Jepara masih zona hitam untuk PPKM Darurat lantaran mobilitas masyarakat masih cukup tinggi,” ujar Dian, Sabtu, 17 Juli 2021.
Berbagai upaya untuk mengurangi mobilitas sudah dilakukan. Seperti melakukan penyekatan jalan di sejumlah titik menuju kawasan Jepara kota dan pemadaman lampu penerangan jalan umum tiap malam.
“Dan fakta-fakta di lapangan kendaraan (jumlahnya) juga tidak seperti hari-hari sebelumnya. Ini akan menjadi bahan evaluasi,” ucap Dian.
Jika indikasi keberhasilan PPKM Darurat bila dilihat dari jumlah kasus covid-19 aktif, maka pelaksanaannya di Bumi Kartini dinilai berhasil. Pasalnya, selama PPKM Darurat, angka kasus aktif mengalami penurunan.
Baca: Penyekatan PPKM Darurat di Medan Bertambah Jadi 31 Titik, Cek di Sini
Namun, bila indikasi keberhasilan PPKM Darurat adalah mengurangi mobilitas masyarakat, maka pelaksanaannya perlu untuk dievaluasi.
Terkait perpanjangan PPKM Darurat hingga akhir Juli, Dian mengatakan sampai saat ini secara resmi belum menerima surat edaran perpanjangan PPKM Darurat dari pemerintah pusat.
“Nanti kalau sudah ada edaran masuk, baru akan kami rapatkan nanti bagaimana kelanjutannya. Prinsipnya kami akan mengikuti pusat seperti apa,” tutur Dian.
Jepara: Mobilitas masyarakat di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, masih tinggi selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
(PPKM) Darurat. Bila pada sepekan pertama PPKM Darurat penurunan mobilitas sebesar 7 persen, pada pekan kedua malah hanya 4 persen.
Bupati Jepara, Dian Kristiandi, mengatakan semula pemerintah daerah mentargetkan penurunan mobilitas sebesar 20 persen. Namun, hingga jelang berakhirnya PPKM Darurat pada 20 Juli 2021, Kota Ukir masih dalam zona hitam.
“Akan tetapi, ternyata saat ini Jepara masih zona hitam untuk PPKM Darurat lantaran mobilitas masyarakat masih cukup tinggi,” ujar Dian, Sabtu, 17 Juli 2021.
Berbagai upaya untuk mengurangi mobilitas sudah dilakukan. Seperti melakukan penyekatan jalan di sejumlah titik menuju kawasan Jepara kota dan pemadaman lampu penerangan jalan umum tiap malam.
“Dan fakta-fakta di lapangan kendaraan (jumlahnya) juga tidak seperti hari-hari sebelumnya. Ini akan menjadi bahan evaluasi,” ucap Dian.
Jika indikasi keberhasilan PPKM Darurat bila dilihat dari jumlah kasus covid-19 aktif, maka pelaksanaannya di Bumi Kartini dinilai berhasil. Pasalnya, selama PPKM Darurat, angka kasus aktif mengalami penurunan.
Baca:
Penyekatan PPKM Darurat di Medan Bertambah Jadi 31 Titik, Cek di Sini
Namun, bila indikasi keberhasilan PPKM Darurat adalah mengurangi mobilitas masyarakat, maka pelaksanaannya perlu untuk dievaluasi.
Terkait perpanjangan PPKM Darurat hingga akhir Juli, Dian mengatakan sampai saat ini secara resmi belum menerima surat edaran perpanjangan PPKM Darurat dari pemerintah pusat.
“Nanti kalau sudah ada edaran masuk, baru akan kami rapatkan nanti bagaimana kelanjutannya. Prinsipnya kami akan mengikuti pusat seperti apa,” tutur Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)